Resensi Buku IX/1
TUGAS BAHASA INDONESIA
PENGERTIAN RESENSI DAN CONTOHNYA "
A.
Pengertian
Resen.
jika dari bahasa Latin, revidere (kata
kerja) atau recensie. Artinya
“melihat kembali, menimbang, atau menilai.” Tindakan meresensi mengandung “memberikan
penilaian, mengungkapkan kembali isi pertunjukan, membahas, dan mengkritiknya.”
Dalam buku Bahasa dan Sastra
Indoneisa Istilah resensi berasal dari bahasa
Belanda, resentie, yang berarti kupasan atau pembahasan. Jadi,
pengertian resensi adalah kupasan atau pembahasan tentang buku, film, atau
drama yang biasanya disiarkan melalui media massa, seperti surat kabar atau
majalah.
Apa sih
tujuan Resensi Buku itu?
adalah memberi informasi kepada
masyarakat akan kehadiran suatu buku, apakah ada hal yang baru dan penting atau
hanya sekadar mengubah buku yang sudah ada. Kelebihan dan kekurangan buku
adalah objek resensi, tetapi pengungkapannya haruslah merupakan penilaian
objektif dan bukan menurut selera pribadi si pembuat resensi.
Pembuat resensi disebut resensator.
Ada beberapa syarat
untuk meresensi (membuat resensi) buku
1. Ada
data buku, meliputi nama pengarang, penerbit, tahun terbit, dan tebal buku.
2.
Pendahuluannya berisi perbandingan dengan karya sebelumnya, biografi pengarang,
atau hal yang berhubungan dengan tema atau isi
3. Ada
ulasan singkat terhadap buku tersebut.
4.
Harus bermanfaat dan kepada siapa manfaat itu ditujukan.
Resensi adalah suatu tulisan atau
ulasan mengenai nilai sebuah hasil karya, baik itu buku, novel, majalah, komik,
film, kaset, CD, VCD, maupun DVD. Tujuan resensi adalah menyampaikan kepada
para pembaca apakah sebuah buku atau hasil karya itu patut mendapat sambutan
dari masyarakat atau tidak. Yang akan kita bahas pada buku ini adalah resensi
buku. Resensi buku adalah ulasan sebuah buku yang di dalamnya terdapat
data-data buku, sinopsis buku, bahasan buku, atau kritikan terhadap buku.
Unsur-unsur Resensi
Mendata buku biasanya disusun sebagai berikut:
a. judul buku (Apakah buku itu termasuk buku hasil terjemahan. Kalau demikian, tuliskan judul aslinya.);
b. pengarang (Kalau ada, tulislah juga penerjemah, editor, atau penyunting seperti yang tertera pada buku.);
c. penerbit;
d. tahun terbit beserta cetakannya (cetakan ke berapa);
e. tebal buku;
f. harga buku (jika diperlukan).
Mendata buku biasanya disusun sebagai berikut:
a. judul buku (Apakah buku itu termasuk buku hasil terjemahan. Kalau demikian, tuliskan judul aslinya.);
b. pengarang (Kalau ada, tulislah juga penerjemah, editor, atau penyunting seperti yang tertera pada buku.);
c. penerbit;
d. tahun terbit beserta cetakannya (cetakan ke berapa);
e. tebal buku;
f. harga buku (jika diperlukan).
Ø Isi resensi
keunggulan buku;
kelemahan buku;
rumusan kerangka buku;
tinjauan bahasa (mudah atau berbelit-belit);
adanya kesalahan cetak.
keunggulan buku;
kelemahan buku;
rumusan kerangka buku;
tinjauan bahasa (mudah atau berbelit-belit);
adanya kesalahan cetak.
SEMUA TENTANG TELEPON
Judul
buku
: Rahasia Dibalik Telepon
Penulis
: Prista Rini
Jumlah halaman : 60 halaman
Jenis/Ukuran huruf : Souvenir,
12 pt
Ilustrasi
isi :
Arini Bakar
Tata Letak dan desain sampul : T.Prabowo
Penerbit
: CV IASHA JAYA
Jl. Rajawali Blok D5 No. 8
Griya Cinere I Limo – Depok
Telepon (021) 33019246
Buku ini
sangat bermanfaat bagi para pembaca khususnya bagi pelajan SD maupun tingkat
SMP. Kaum pelajar dapat menambah wawasan mereka dengan buku ini karena isi yang
di jelaskan tentang teknologi yang tidak asing bagi kita yakni tentang telepon.
Telepon berasal dari bahasa latin. Jika di uraikan
jadi tele dan phone. Tele berarti jauh dan phone berarti bunyi
atau suara. Jadi telephone berarti bunyi yang jauh dan dapat diartikan sebagai
media atau alat untuk melakukan percakapan dari jarak jauh. Telepon itu sendiri
terdiri dari tiga pokok, yaitu: Transmitter (alat pengirim), Connecting Wire
(kabel penghubung) dan Receiver (alat penerima).
Penggunaan jasa teleon dari tahun ke tahun menunjukkan
adanya peningkatan yang cukup melejit, yaitu kenaikan diatas 200 persen. Jumlah
yang padat ini di Indonesia hanya dilayani oleh 169 sentral otomat, dengan
kapasitas 600.000 satuan sambungan (ss). Padahal pengadaan SS ini hanya di
tangani oleh satu perusahaan yakni, PT. INTI yang mamp mengembangkan 750.000 SS
dan 750.000 pesawat telepon selama 5 tahun. Bahkan di Amerika Serikat kini
diperkirakan sudah 200 juta telepon yang ada.
Pesawat
pengirim dan penerima merupakan handset atau pesawat tangan. Artinya komponen
itu berada dalam ganggang telepon yang kita pegang sewaktu bicara melalui
telepon yang dirancang sedemikian rupa dengan benruk dan ukuran standar
sehingga nyaman digunakan.
Tahun
tahun belakangan ini telepon makin memayarakatkan. Bahkan kini sudah banyak
telepon umum dan warung telepon dimana-mana. Selain manfaat telepon untuk
berkomunikasi dengan jarak jauh, banyak bahaya dalam pemanfaatan telepon.
Seperti halnya penipuan atau teror lewat telepon.
Banyak
sekali informasi yang dapat kita peroleh dari buku ini. Namun sayang, cara
penyampaian pada buku ini tidak dijelaskan dengan alur yang runtut. Sehingga
hal inilah yang nantinya membuat para pembaca menjadi bingung.
Judul buku :
TANYA JAWAB seputar Buah Merah
Penyusun : -
Drs. I Made Budi, M.S.
- Rudi Hartono, S.P.
- Isna Setyanova, S.Pi
Penerbit :
Penebar Swadaya
Kota terbit
: Jakarta
Tahun terbit
: Cetakan I Tahun 2005
Jumlah
halaman : 76 hlm
Pembuat
resensi : Kartika Candra Utami
Atasi penyakit ? Cobalah Buah
Merah
Drs. I Made
Budi, M.S, Rudi Hartono, S.P, Isna Setyanova, S.Pi adalah penyusun buku berisi
76 halaman dan berjudul TANYA JAWAB seputar Buah Merah, yang berhasil meneliti
tanaman endemik yang berada di Papua ini dan mengungkap rahasia dibalik buah
merah, walaupun ketiga penulis itu mempunyai latar belakang yang berbeda tapi
mereka berhasil menyusun buku seputar buah merah dan bertujuan untuk
memperkenalkan buah merah kepada kita, dan memberi tahu secara lengkap dan
jelas manfaat-manfaat buah tersebut. Juga, Saya akan memudahkan Anda
memperkenalkan buku yang isinya sangat berguna ini.
Buah Merah yang awalnya hanya menjadi konsumsi masyarakat Papua sekitar dan
makanan ternak ini, setelah diteliti mempunyai banyak manfaat dan ternyata bisa
menyembuhkan berbagai macam penyakit, seperti Tumor dan Kanker, Demam Berdarah,
Stroke, Asam Urat, dan Rematik, Hipertensi, Diabetes, Hepatitis dan Sirosis,
Jantung, Leukimia, bahkan penderita HIV/AIDS pun yang meminum sari buah merah
kemungkinan hidupnya semakin besar. Bukan hanya orang yang berpenyakit, yang
dapat meminum sari buah merah tersebut, orang yang yang sehat pun bisa meminum
sari buah merah, manfaatnya antara lain sebagai pemulih stamina tubuh.
Buku ini, menjawab ketidaktahuan masyarakat tentang buah merah. Pertanyaan yang
ada di dalamnya dikumpulkan dari road show di lima kota besar, yaitu
Palembang, Medan, Bandung, Yogyakarta, dan Surabaya, serta dari pertanyaan saat
seminar Pro Kontra Buah Merah yang diadakan oleh Penebar Swadaya beberapa waktu
lalu. Tentu saja hal ini memiliki kepuasan tersendiri bagi Anda para penikmat
buku. Buku ini juga bukan hanya sekedar menjelaskan manfaat-manfaat buah merah,
melainkan buku ini juga menjelaskan tentang sosok buah merah itu sendiri, latar
belakang penelitian penulis terhadap buah merah, senyawa aktif dalam buah
merah, dan aplikasi pemakaian sari buah merah. Selain itu pula, buku ini juga
memberikan cara mengkonsumsi sari buah merah, beserta dosisnya, dan hal-hal
bermanfaat lain yang dapat Anda ambil buku ini.
Buku yang
hampir tidak memiliki kekurangan ini menjelaskan dalam bentuk kalimat yang
tidak terlalu rumit. Sayangnya, ada juga beberapa kalimat-kalimat atau
kata-kata yang bahasanya terdengar asing bagi kita, juga ada beberapa gambar
yang tidak berwarna, walaupun begitu gambar-gambar ini cukup memberi informasi
yang jelas. Meskipun buku ini memiliki sedikit kekurangan, tapi tentu tidak
menjadi masalah, karena, isinya memang sangat berguna bagi kita.
Resensi Buku Pengetahuan : Telaah Kualitas Air
Judul : Telaah Kualitas Air : Bagi Pengelolaan
Sumber Daya dan Lingkungan Perairan
Penulis : Hefni Effendi
Penerbit :
Kanisius, Yogyakarta, 2003
Tebal : 258 halaman
Buku non fiksi karya Hefni Effendi ini memuat berbagai macam pengetahuan
dan penjelasan tentang air. Air merupakan sumber daya alam yang diperlukan
untuk hajat hidup orang banyak, bahkan oleh semua makhluk hidup. Pesatnya laju
pembangunan di negara kita telah menyebabkan menurunnya kualitas air yang ada.
Kondisis ini menimbulkan gangguan, kerusakan, dan bahaya bagi semua makhluk
hidup yang bergantung pada sumber daya air. Sehingga diperlukan pengelolaan dan
perlindungan sumber daya air secara seksama. Tetapi minimnya pengetahuan
tentang kualitas dan pengelolaan air menyebabkan usaha ini tidak berjalan
secara maksimal.
Buku ini tidak hanya membahas tentang tingkatan kualitas air tetapi juga
membahas banyak hal menarik lainnya. Seperti misalnya karakteristik air,
bagaimana sifat air secara umum dan siklus hidrologinya. Karakteristik badan
air yang meliputi air permukaan dan air tanah. Buku ini membahas secara rinci
tentang parameter-parameter kualitas air, khususnya parameter fisika dan kimia.
Buku ini juga membahas tentang ion-ion yang dapat terkandung di dalam air serta
bentuk-bentuk pencemaran yang dapat terjadi.
Seperti yang sudah disebutkan di atas, buku ilmu pengetahuan ini ditulis
oleh Hefni Effendi. Beliau merupakan dosen tetap pada Jurusan Manajemen Sumber
Daya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, IPB. Selain sudah
menyelesaikan program master pada The University of Sheffield, Inggris, beliau
juga telah banyak mengikuti berbagai pelatihan dan seminar tentang pengelolaan,
perairan, dan pengelolaan limbah, baik sebagai pembicara maupun sebagai peserta
sehingga sudah pasti beliau memiliki segudang pengalaman dan pengetahuan yang
dapat dibagikan lewat buku Telaah Kualitas Air ini.
Selain dapat menambah pengetahuan, kelebihan lain dari buku ini yaitu
bahasa yang digunakan jelas dan mudah dipahami serta dapat menjelaskan hal-hal
yang sulit dengan kalimat yang mudah dimengerti. Selain itu, buku ini juga
mengandung berbagai macam rumus kimia dan fisika yang disertai pula dengan
contoh-contoh soalnya yang membuat kita dapat memahami rumus tersebut. Susunan
isi buku pun sangat terstruktur dan bertahap sehingga antara satu bagian dengan
bagian yang lain terdapat kesinambungan yang jelas.
Tetapi, buku ini merupakan buku yang berat untuk dibaca oleh anak-anak
maupun remaja sekolah (SMP ataupun SMA), karena isinya merupakan gabungan dari
teori kimia, fisika dan biologi serta merupakan satu kesatuan yang kompleks
yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Sehingga walaupun bahasa yang
digunakan jelas dan lugas tetapi secara keseluruhan buku ini memuat suatu topik
yang berat untuk dipahami oleh anak-anak usia sekolah. Selain itu buku ini
hanya berisi pengetahuan-pengetahuan tentang kualitas air dan pencemaran air
tetapi tidak terdapat cara-cara untuk menjaga kualitas air dari pencemaran
sehingga tidak terdapat solusi dalam mengatasi masalah pencemaran air ini.
Terlepas dari kekurangan-kekurangan yang ada, buku ini tetap memiliki
ketertarikan tersendiri dan merupakan sumber informasi yang sangat lengkap dan
akurat yang mungkin tidak dapat ditemukan pada buku-buku yang lain.
Bagaimanapun juga, air merupakan suatu bagian yang sangat penting dalam
kehidupan makhluk hidup sehingga sudah sepantasnya kita menjaga dan
melestarikan air dari berbagai pencemaran dengan terlebih dahulu mengenal sifat
dan karakter dari air itu sendiri.
CONTOH RESENSI
ERAGON
Judul Buku : Eragon
Pengarang : Christopher Paolini
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Ukuran : 15 x 23 cm
Tebal : 568 halaman
Pengarang : Christopher Paolini
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Ukuran : 15 x 23 cm
Tebal : 568 halaman
Christopher Paolini sangat menyukai
kisah-kisah fantasi dan fiksi ilmiah. Ia menulis novel pertamanya, Eragon,
selepas lulus SMU pada usianya yang kelima belas. Sekarang ia tinggal bersama
keluarganya di Paradise Valley, Montana, Amerika Serikat. Ia menjadi penulis
terlaris di New York Times ketika berumur Sembilan belas. Pada awalnya, ia
merencanakan membuat tiga buku saja, namun karena kerumitan buku ketiga,
menjadi lebih tebal daripada yang ia perkirakan, maka ia memperpanjang kisah
Eragon menjadi empat buku. Trilogi Warisan menjadi siklus Warisan.
Sinopsis
Di daratan Alagaesia, hiduplah Klan Penunggang Naga dengan naga-naganya, yang senantiasa menjaga ketentraman kehidupan daratan Alagaesia. Negeri pun mengalami masa kejayaan. Namun, Klan Penunggang Naga punah karena salah seorang berkhianat dan membujuk Penunggang-Penunggang lain mengikuti jejaknya. Maka pertumpahan darah antar penunggang pun terjadi, dan Kaum Terkutuk (penunggang yang berkhianat) memenangi pertarungannya. Sang pengkhianat bernama Galbatorix, yang sekarang menjadi raja Alagaesia. Ia memerintah dengan kejam, sehingga beberapa orang yang setia pada klan Penunggang memberontak dan membentuk kelompok Varden. Galbatorix memiliki 3 butir telur naga, yang ia tunggu bertahun-
Di daratan Alagaesia, hiduplah Klan Penunggang Naga dengan naga-naganya, yang senantiasa menjaga ketentraman kehidupan daratan Alagaesia. Negeri pun mengalami masa kejayaan. Namun, Klan Penunggang Naga punah karena salah seorang berkhianat dan membujuk Penunggang-Penunggang lain mengikuti jejaknya. Maka pertumpahan darah antar penunggang pun terjadi, dan Kaum Terkutuk (penunggang yang berkhianat) memenangi pertarungannya. Sang pengkhianat bernama Galbatorix, yang sekarang menjadi raja Alagaesia. Ia memerintah dengan kejam, sehingga beberapa orang yang setia pada klan Penunggang memberontak dan membentuk kelompok Varden. Galbatorix memiliki 3 butir telur naga, yang ia tunggu bertahun-
tahun untuk menetas di bawah
kekuasaannya, sehingga 3 orang Penunggang baru akan menjadi anak buahnya.
Sayangnya, salah satu telur berhasil dicuri para Varden. Arya, wanita elf,
merupakan salah satu dari yang terlibat pencurian telur naga dari Galbatorix,
berniat membawanya ke Varden, kelompok berbagai ras yang menentang Galbatorix.
Disergap oleh Durza, Shade. Dan Arya pun dengan sihir memindahkan telur
tersebut ke Pegunungan Spine. Arya ditahan oleh Durza, dan dijadikan tawanan di
Gil’ead. Eragon, anak petani berusia lima belas tahun yang tinggal di
Carvahall, terkejut ketika menemukan batu biru mengilap di pegunungan Spine
ketika sedang berburu. Eragon membawa batu itu ke pertanian tempat ia bersama
pamannya, Garrow, dan sepupunya, Roran. Garrow dan alhmarhumah istrinya, Marian
yang membesarkan Eragon. Selena, ibu Eragon adalah saudara Garrow yang
menitipkan anaknya, Eragon untuk tinggal bersamanya, dan ia pergi karena suatu
hal. Tidak ada yang
tahu soal ayahnya. Roran yang usianya sebentar lagi genap akan dijadikan tentara oleh kerjaan,
memutuskan untuk pergi merantau dan pergi dari Carvahall agar tidak dijadikan tentara kerajaan.
Beberapa hari kemudian, batu itu menetas dan didapati bahwa batu tersebut merupakan telur naga. Ketika Eragon menyentuh anak naga betina itu, di telapak tangannya muncul tanda berwarna keperakan, dan terbentuk ikatan tak terputuskan antara Eragon dengan naga itu. Naga itu bernama Saphira. Galbatorix yang mengetahui kehilangan telur itu, memberikan tugas kepada Shade untuk mencari batu yang dulu merupakan telur Saphira. Ia mengingat ramalan kaum Varden bahwa waktu bagi penunggang naga akan tiba, dan Galbatorix akan ditantang dan dikalahkan pada suatu saat. Durza pun memanggil dua Ra’zac, makhluk asing berpenampilan bengis dan tiba di Carvahall, Eragon dan Saphira berhasil menghindari mereka, tetapi kedua Ra’zac menghancurkan rumah Eragon dan membunuh Garrow. Eragon bersumpah akan mencari dan membunuh Ra’zac. Bersama brom, pendongeng Carvahall, Eragon dan Saphira menuju selatan untuk bergabung dengan kaum Varden. Selama perjalanan, Eragon belajar bertarung dan
menggunakan sihir.. Brom memberinya pedang merah bernama Zar’roc, yang dulu merupakan pedang Penunggang Naga, walaupun si pendongeng itu tidak mau mengatakan bagaimana ia bisa memperolehnya. Mereka pun mengunjungi kota Teirm, membeli perbekalan. Eragon diramali oleh ahli tanaman obat, Angela bahwa peperangan dekat di depan mata. Lewat mimpinya Eragon mengetahui bahwa Arya berada di Gil’ead, dengan segenap keberanian ia berniat untuk membebaskan Arya. Eragon bertemu dengan Shade, ketika Shade hendak membunuh Eragon, Brom datang untuk menyelamatkan Eragon dan ia pun terkena tusukan dari pedang Shade. Dengan bantuan Murtagh, Eragon melarikan dri dari penjara sambil membawa Arya dan Brom. Arya telah diracun dan butuh bantuan medis dari kaum Varden segera. Brom sekarat dan akhirnya meninggal. Ia dikuburkan dengan sihir oleh Saphira. Eragon dan Saphira pun mendapati bahwa Brom adalah penunggang pula.
tahu soal ayahnya. Roran yang usianya sebentar lagi genap akan dijadikan tentara oleh kerjaan,
memutuskan untuk pergi merantau dan pergi dari Carvahall agar tidak dijadikan tentara kerajaan.
Beberapa hari kemudian, batu itu menetas dan didapati bahwa batu tersebut merupakan telur naga. Ketika Eragon menyentuh anak naga betina itu, di telapak tangannya muncul tanda berwarna keperakan, dan terbentuk ikatan tak terputuskan antara Eragon dengan naga itu. Naga itu bernama Saphira. Galbatorix yang mengetahui kehilangan telur itu, memberikan tugas kepada Shade untuk mencari batu yang dulu merupakan telur Saphira. Ia mengingat ramalan kaum Varden bahwa waktu bagi penunggang naga akan tiba, dan Galbatorix akan ditantang dan dikalahkan pada suatu saat. Durza pun memanggil dua Ra’zac, makhluk asing berpenampilan bengis dan tiba di Carvahall, Eragon dan Saphira berhasil menghindari mereka, tetapi kedua Ra’zac menghancurkan rumah Eragon dan membunuh Garrow. Eragon bersumpah akan mencari dan membunuh Ra’zac. Bersama brom, pendongeng Carvahall, Eragon dan Saphira menuju selatan untuk bergabung dengan kaum Varden. Selama perjalanan, Eragon belajar bertarung dan
menggunakan sihir.. Brom memberinya pedang merah bernama Zar’roc, yang dulu merupakan pedang Penunggang Naga, walaupun si pendongeng itu tidak mau mengatakan bagaimana ia bisa memperolehnya. Mereka pun mengunjungi kota Teirm, membeli perbekalan. Eragon diramali oleh ahli tanaman obat, Angela bahwa peperangan dekat di depan mata. Lewat mimpinya Eragon mengetahui bahwa Arya berada di Gil’ead, dengan segenap keberanian ia berniat untuk membebaskan Arya. Eragon bertemu dengan Shade, ketika Shade hendak membunuh Eragon, Brom datang untuk menyelamatkan Eragon dan ia pun terkena tusukan dari pedang Shade. Dengan bantuan Murtagh, Eragon melarikan dri dari penjara sambil membawa Arya dan Brom. Arya telah diracun dan butuh bantuan medis dari kaum Varden segera. Brom sekarat dan akhirnya meninggal. Ia dikuburkan dengan sihir oleh Saphira. Eragon dan Saphira pun mendapati bahwa Brom adalah penunggang pula.
Naganya dibunuh oleh Morzan, salah
satu kaum terkutuk. Dikejar segerombolan Urgal, mereka melarikan diri ke
Varden. Sesampainya di Varden, Eragon memperkenalkan diri kepada Ajihad,
pemimpin Varden sebagai penunggang dan menunjukkan naganya. Arya segera diobati
oleh kaum Varden, dan Murtagh dipenjara, karena keturunan Morzan, yang
merupakan kaum terkutuk
atau sekutu Galbatorix. Morzan terbunuh oleh Brom. Murtagh, secara tidak berhasil meyakinkan bahwa ia mencela perbuatan ayahnya dan meninggalkan Galbatorix untuk menjalani hidupnya sendiri. Durza menggalang kekuatan seluruh pasukan Galbatorix untuk menyerang Varden.
Pasukan Galbatorix datang melalui terowongan-terowongan kurcaci. Pertempuran terjadi. Durza yang sedemikian kuat, dengan mudah membuat kewalahan Saphira dan Eragon. Namun akhirnya Eragon mendapatkan saat yang tepat untuk menikam jantung Durza. Pertarungan pun dimenangi oleh kaum Varden. Ketika Eragon sadarkan diri, Arya tengah di perjalanan menuju Ellesmera, ibukota para elf. Eragon secara telepatis dihubungi sosok yang menyebut diriinya sebagai Togira
Ikonoka-si Cacat yang Utuh. Di akhir buku ini, Eragon memutuskan bahwa ia akan menemukan Togira Ikonoka ini dan berguru kepadanya.
atau sekutu Galbatorix. Morzan terbunuh oleh Brom. Murtagh, secara tidak berhasil meyakinkan bahwa ia mencela perbuatan ayahnya dan meninggalkan Galbatorix untuk menjalani hidupnya sendiri. Durza menggalang kekuatan seluruh pasukan Galbatorix untuk menyerang Varden.
Pasukan Galbatorix datang melalui terowongan-terowongan kurcaci. Pertempuran terjadi. Durza yang sedemikian kuat, dengan mudah membuat kewalahan Saphira dan Eragon. Namun akhirnya Eragon mendapatkan saat yang tepat untuk menikam jantung Durza. Pertarungan pun dimenangi oleh kaum Varden. Ketika Eragon sadarkan diri, Arya tengah di perjalanan menuju Ellesmera, ibukota para elf. Eragon secara telepatis dihubungi sosok yang menyebut diriinya sebagai Togira
Ikonoka-si Cacat yang Utuh. Di akhir buku ini, Eragon memutuskan bahwa ia akan menemukan Togira Ikonoka ini dan berguru kepadanya.
Tetralogi buku Eragon sangat menarik
untuk dibaca, memberikan inspirasi bagi para pembacanya. Bertemakan
petualangan, buku Eragon mengombinasikan sihir dengan perang tradisional.
Penulis benar-benar memiliki konsep yang kuat, imajinasinya tinggi menjadikan
cerita yang fiksi menjadi terlihat lebih nyata.
Penulis ahli dalam mendeskripsikan secara rinci setiap kejadian dan setiap tokoh, memberikan gambaran yang jelas akan apa yang ada dan yang terjadi dalam peristiwa tersebut. Menggunakan alur maju mundur, menjadikan semua yang terkandung di dalamnya penting dan terlihat kesinambungannya di akhir cerita. Latar cerita ini ada di daratan Alagaesia, namun tidak disebutkan waktunya (tahun). Eragon merupakan tokoh yang protagonis, terlihat dari sikap-sikapnya yang baik dan ingin membela semua rakyatnya. Durza bersifat antagonis, sama seperti Galbatorix, yang mengedepankan kepentingan diri sendiri dan ingin menguasai seluruh Alagaesia di kekuasaan tangannya. Murtagh merupakan orang yang semula protagonis, walaupun ayahnya merupakan tokoh yang antagonis. Kekurangan pada buku ini, walaupun setiap kejadiannya dideskripsikan secara rinci, namun kejadian tiap harinya, seperti apa yang seorang tokoh makan dan apa yang seorang tokoh minum, tidak dijabarkan seperti pada novel-novel lain. Tokoh Eragon sangat mendominasi dan terkesan sangat hebat juga tak terkalahkan, jarang sekali terjatuh, dan hampir selalu berhasil dan menjadi pemenang dalam setiap konflik
atau pertarungan. Kita dapat mengambil amanat dari buku ini bahwa, jadilah pemain, jangan hanya menjadi penonton. Inisiatif ketika mendapatkan masalah dan utamakan kepentingan warga dibandingkan dengan kepentingan pribadi masing-masing.
Penulis ahli dalam mendeskripsikan secara rinci setiap kejadian dan setiap tokoh, memberikan gambaran yang jelas akan apa yang ada dan yang terjadi dalam peristiwa tersebut. Menggunakan alur maju mundur, menjadikan semua yang terkandung di dalamnya penting dan terlihat kesinambungannya di akhir cerita. Latar cerita ini ada di daratan Alagaesia, namun tidak disebutkan waktunya (tahun). Eragon merupakan tokoh yang protagonis, terlihat dari sikap-sikapnya yang baik dan ingin membela semua rakyatnya. Durza bersifat antagonis, sama seperti Galbatorix, yang mengedepankan kepentingan diri sendiri dan ingin menguasai seluruh Alagaesia di kekuasaan tangannya. Murtagh merupakan orang yang semula protagonis, walaupun ayahnya merupakan tokoh yang antagonis. Kekurangan pada buku ini, walaupun setiap kejadiannya dideskripsikan secara rinci, namun kejadian tiap harinya, seperti apa yang seorang tokoh makan dan apa yang seorang tokoh minum, tidak dijabarkan seperti pada novel-novel lain. Tokoh Eragon sangat mendominasi dan terkesan sangat hebat juga tak terkalahkan, jarang sekali terjatuh, dan hampir selalu berhasil dan menjadi pemenang dalam setiap konflik
atau pertarungan. Kita dapat mengambil amanat dari buku ini bahwa, jadilah pemain, jangan hanya menjadi penonton. Inisiatif ketika mendapatkan masalah dan utamakan kepentingan warga dibandingkan dengan kepentingan pribadi masing-masing.
Nama : Megawati
Kelas : 3ea 10
NPM : 10208791
Tugas : Bahasa Indonesia
Majalah
Bakti, No. 263 THXX Mei
MENELADANI KEPEMIMPINAN YORITOMO
Judul
: Minamoto no Yoritomo: Akhir Kekuasaan Klan Taira
Penulis
: Eiji Yoshikawa
Penerbit
: Kansha Books, Jakarta
Cetakan
: I, Januari 2013
Tebal
: 394 halaman
ISBN
: 978-602-97196-7-3
Kekalahan Klan Minamoto oleh Klan Taira pada perang
Heiji masih menyisakan luka yang sangat mendalam. Namun, kondisi negeri saat
ini sangat terpuruk akibat keserakahan klan Taira. Tidak sedikit rakyat yang
geram atas kepemimpinan klan Taira. Kondisi itu menguntungkan Yoritomo yang
ingin melakukan balas dendam dengan menjatuhkan Taira no Kiyomori.
Buku kedua dari dwilogi Minamoto no Yoritomo merangkai
perjalanan sejarah yang tidak akan dilupakan oleh klan Minamoto. Tibalah
waktunya bagi Klan Minamoto untuk melakukan balas dendam atas klan Taira yang
sudah meruntuhkan puing-puing klan Minamoto.
Kemewahan dan keserakahan akan menghancurkan segala
hal yang sudah dicapai. Sejarah mencatat, tidak sedikit kerajaan yang
terpecah-belah, bahkan mengalami kehancuran, disebabkan oleh penguasa yang
serakah. Inilah kisah detik-detik kehancuran dinasti Taira yang sedang berada
di atas awan.
Bagaimana tidak, jika digambarkan ada 100 orang, yang sangat takut kepada
Nyuudou Kiyomori adalah 100 orang. Sedangkan orang yang membenci Nyuudou
mencapai 90 orang atau lebih dalam 100 orang. Hanya sebagian kecil yang tak
membenci Nyuudou karena sudah mengenal kepribadiannya. mereka menginginkan
Nyuudou tetap menjabat dan memerintah secara riang. (Halaman 23).
Salah satu kharisma dari Yoritomo adalah ketika dia
dan pasukannya mengalami kekalahan saat perang di gunung Ishibashi. Tentara
yang tidak seimbang menjadi penyebab utama kekalahan bagi pasukan Yoritomo.
Yakni klan Minamoto hanya berjumlah 300 orang, sedangkan pihak Taira lebih dari
3.000. Walaupun mengalami kekalahan dari klan Taira, Yoritomo dengan gaya
kepemimpinannya yang kharismatik membuat semua prajurit tetap dalam api yang
berkobar.
Yoritomo terlahir sebagai rakyat jelata, tanpa harta
tanpa dara penguasa, dan seroang anak yang diasingkan ke Izu. Dia malah dapat
memahami buruknya keadaan dan dapat melihat harapan tersebut. Dia
sungguh-sungguh berimpati atas semgant revolusi mereka daripada seorang
pribadi. (halaman 97). Dengan itulah banyak yang ikut berpartisipasi dan
bergabung dengannya untuk menggulingkan klan Taira.
Sebagai seorang pemimpin, Yoritomo sangat memiliki
karakter yang tegas dan teguh pendirian serta disiplin. Bahkan, ketika bala
bantuan sebanyak 20.000 pasukan datang terlambat, dengan tegas dia mengatakan,
“Pasaukan 20.000 orang, bahkan seratus ribu orang pun tak ada gunanya jika
terlambat. Keterlambatan adalah larangan pertama bagi kaum ksatria…” (halaman 145).
Namun kharisma itu tidak memudar dari sosok Yoritomo.
Pasukan itu tetap setia menunggu sampai kemarahannya reda. Bahkan, kabar ada
bala bantuan ini sampai ke telinga Nyuudou Kiyomori. Setiap kali informasi
baru, jumlah pasukan Yoritomo terus bertambah.
Harapan Yoritomo untuk dapat menggulingkan klan Taira
bertambah besar setelah dirinya bertemu dengan adiknya setelah 20 tahun
berpisah. Minamoto no Kurou Yushitsune dialah anak bungsu dari mendiang
Yoshitomo yang terpisah dengan saudaranya saat kerusuhan Heiji.
Kegagahan yang sudah dicapai tidak terlepas dari peran
adiknya, Kurou Yoshitsune. Merasa siap, Yoritomo menunjuk adiknya, Yushitsune,
untuk memimpin peneyerbuan ke ibukota. Keberhasilan Yoshitsune menguasai
ibukota membuat prajurit dan mantan Kaisar semakin mencintainya. Hal tersebut
membuat Yoritomo ingin menyingkirkan sang adik.
Di sisi lain, klan Taira siap merebut kembali Ibukota,
dan hanya Yoshitsune yang menjadi harapan klan Minamoto. Eiji Yoshikawa memang
piawai dalam menghasilkan karya dengan genre fiksi sejarah. Buku kedua ini
mengajak kita untuk menyelami jiwa pemimpin pada diri Yoritomo yang berapi-api
dalam membela kedaulatan rakyatnya. Di samping menyelami jiwa samurai dalam
diri Yoshitsune, yang pandai dalam membuat strategi perang.
Jerih payah selama ini menghasilkan wilayah timur
sampai Hitachi dan Shinano tunduk kepada Yoritomo. Tapi Fujiwara no Hidehiradi
Oushu belum menyatakan akan memihak klan Minamoto. Apalagi wilayah Barat dari
Sagami, seluruhnya masih di bawah kekuasaan klan Taira. (halaman 214). Buku ini
menjawab rasa penasaran dan pertanyaan-pertanyaan yang muncul saat membaca buku
pertama. Silahkan untuk disimak dalam buku Minamoto no Yoritomo II yang
diterbitkan dan ditermahkan oleh Penerbit Kansha (Mahda) Books.
Karakter Yoritomo yang tegas dan kuat dalam membawa
pasukannya ke pintu gerbang pencerahan patut dijadikan tauladan. Begitu juga
dengan prinsip-prinsip ksatria yang terdapat di dalamnya. Yakni ksatria harus
menjadi teladan bagi rakyat dalam kehidupan sehari-hari. Selain tidak melupakan
introspeksi diri dan keadaban. Itulah yang diajarkan Yoritomo kepada semua
pasukannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar