Sinopsis Novel Sang Penari:
Alkisah di Pulau Bali hiduplah seorang pemuda
desa yang bernama Putu. Dia hidup bahagia di tengah keluarga yang sederhana.
Ayahnya bernama I. Jagra yang menjabat sebagai Ketua Adat yang sangat disegani
dan dihormati oleh segenap warga kampung, ibunya seorang wanita yang bijaksana.
Dia juga punya seorang adik perempuan bernama Santi. Dia salah seorang dari
pencetus gagasan berdirinya perkumpulan kesenian, yang berhasil menciptakan
sebuah tontonan yang menjadi salah satu objek pariwisata. Selain itu Putu juga
memerankan tokoh utama cerita sendratari berpasangan dengan Anak Agung Ayu
Prami yang lebih dikenal dengan nama Gung Ayu, seorang gadis cantik Putri Anak
Agung Ngrurah Gede, putri seorang bangsawan keturunan langsung dari raja-raja
yang pernah bertakhta di puri.
Hubungan antara Putu dengan Gung Ayu bukan sekedar pasangan menari saja tapi mereka sudah menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih yang saling mencintai. Tapi hubungan cinta mereka ditentang oleh ayah mereka karena perbedaan kasta. Ayah Gung Ayu melarang putrinya untuk menari dan mengancam Putu supaya tidak berhubungan lagi dengan putrinya. Sedangkan ayah Putu tidak segan-segan menyuruh anaknya untuk pergi ke Jakarta dan tinggal bersama pamannya yang bernama Pak Made.
Di tengah perjalan menuju Jakarta Putu bertemu dengan seorang calon wartawati yang bernama Netty. Netty seorang gadis yang berpenampilan menarik murah senyum, tapi tidak berkesan murahan. Tiba di Jakarta Putu di sambut hangat oleh Pak Made Paman dan Bibinya serta adik sepupunya yang bernama Darsana yang baru duduk di kelas 6 SD. Selain Paman dan bibinya serta adik sepupunya, di rumah Pamannya yang mungil juga tinggal 2 orang laki-laki bernama Mas Herman seorang salesman dan Indra yang bekerja sebagai konsultan teknik, juga 5 orang wanita yang semuanya bekerja sebagai pramugari udara.
Putu cepat akrab dengan Herman dan Evi. Herman yang kecewa kerana istrinya selingkuh sering mencurahkan perasaannya kepada Putu, Evi yang dihianati oleh kekasihnya yang bernama Freddy juga sering cerita tentang kekecewaan kepada Putu.
Di Jakarta Putu ikut kursus Perbankan untuk menghilangkan kejenuhan. Kursus itu terkesan mewah dengan Mbak Diah sebagai costumer service yang begitu ramah, serta Pak Kartono sebagai instruktur kursusnya. Di sana juga Putu berkenalan dengan Benny seorang teman kursusnya yang berasal dari Batak.
Meskipun tinggal berjauhan dengan Gung Ayu, tapi putu masih tetap berhubungan lewat surat dengan bantuan Duarsa, teman Putu semenjak SMA dan Ratni pelayan Gung Ayu kekasihnya Duarsa. Tapi sayang pada suatu hari semada (Bujang-Puri) yang pernah ditolak cintanya oleh Ratni, balas dendam kepada Ratni dengan cara memberikan surat dari Putu untuk Gung Ayu kepada Anak Agung Ngurah Gede. Sehingga Anak Agung Ngurah Gede marah besar dan mengusir Ratni dan Puri. Karena malu orang tua Ratni ikut-ikutan marah dan melarangnya untuk berhubungan lagi dengan Duarsa, sehingga Duarsa kehilangan kontak dengan Gung Ayu. Sedangkan Gung Ayu sendiri dititipkan oleh ayahnya di Puri Pamannya di Ubud.
Pada suatu malam Putu nekat kabur dari rumah pamannya, karena telah terjadi kesalahpahaman, Putu tidak tahan akan omelan pamannya yang terus menerus memberondong dirinya karena cidera ketika ditempeleng preman yang pernah dipukulnya karena mengganggu Beni teman putu ketika kursus perbankan. Karena hari sudah sangat malam dan karena merasa sangat letih, Putu tertidur di depan gereja hingga mulai terang dan akhirnya dipertemuan Pak Johanes seorang laki-laki yang baik hati yang dengan sukarela mengajak Putu untuk tinggal di rumahnya. Pak Anes tinggal bersama istrinya yang bernama Bu Anes dan anak laki-lakinya yang bernama Andre, dia masih duduk di kelas 2 SMP. Kegiatan Pak Anes sehari-hari membuka bengkel dengan dibantu oleh Sarman dan Gimin dua orang pemuda asal Jawa Tengah yang rajin sekali bekerja.
Pada suatu malam ke rumah Pak Anes kedatangan seorang tamu utusan seorang pengusaha kaya yang sedang mencari seorang guru tari untuk anak-anaknya. Pak Anes mencoba menawarkan pekerjaan itu kepada Putu. Putu menerimanya dengan senang hati.
Keesokan harinya Putu diantar Pak Johanes ke rumah Pak Wijaya, pengusaha kaya yang sedang mencari guru tari untuk anak-anaknya. Tiba di rumah mewah tersebut Putu dan Pak Anes disambut hangat oleh Nyonya rumah dan dua anak gadisnya yang masih belia. Kakaknya bernama Laras dan adiknya bernama Julia.
Hari itu juga mereka meminta Putu untuk memulai mengajar menari. Mereka sangat bersemangat untuk belajar menari.
Hari-hari bergulir cepat, kemajuan demia kemajuan mereka capai. Beberapa tarian yang diajarkan kepada mereka dapat diserap dalam waktu yang singkat.
Di Bali dipertontonkan pesta kesenian Bali yang berlangsung selama sebulan penuh. Kedua gadis tersebut mau menonton pesta kesenian Bali sekalian melihat-lihat keindahan Pulau Dewata tersebut. Mereka mengajak Putu, tetapi Putu belum memberi jawaban atas ajakannya.
Suatu hari ayah datang ke rumah Pak Anes dengan diantar oleh Duarsa, Paman dan Bibi serta Darsana adik sepupunya, untuk menjemput Putu kembali ke Bali. Walaupun dengan berat hati terpaksa menyetujui ajakan ayahnya untuk pulang ke Bali.
Sebelum pulang ke Bali, Putu memperkenalkan Duarsa dulu kepada Laras dan Julia, sambil memperlihatkan hasil didikannya selama ini kepada Duarsa. Selain itu juga Putu berpamitan kepada mereka bahwa dia akan pulang ke Bali dan berjanji akan menjemput mereka di Bandara Ngurah Rai ketika mereka jadi pergi ke Bali.
Waktu yang ditunggu-tunggu akhirnya datang juga Laras dan Julia jadi pergi ke Bali dan dijemput oleh Putu di bandara. Hampur tiap hari Putu mengantar mereka menuju tempat-tempat wisata yang penting yang ada di pulau Bali. Hingga pada suatu hari, tanpa ditemani Julia mereka saling mengatakan perasaan cintanya. Dan pada waktu itu pulalah Putu baru mengetahui bahwa Laras sebenarnya orang Bali yang mempunyai nama Anak Agung Putu Larasati. Ayahnya yang pengusaha kaya itu sebenarnya ayah tirinya yang menikahi ibunya ketika dia masih kecil. Sedangkan ayahnya kawin lagi dengan wanita pilihan orang tuanya dan sekarang tinggal di Bali.
Hubungan antara Putu dengan Gung Ayu bukan sekedar pasangan menari saja tapi mereka sudah menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih yang saling mencintai. Tapi hubungan cinta mereka ditentang oleh ayah mereka karena perbedaan kasta. Ayah Gung Ayu melarang putrinya untuk menari dan mengancam Putu supaya tidak berhubungan lagi dengan putrinya. Sedangkan ayah Putu tidak segan-segan menyuruh anaknya untuk pergi ke Jakarta dan tinggal bersama pamannya yang bernama Pak Made.
Di tengah perjalan menuju Jakarta Putu bertemu dengan seorang calon wartawati yang bernama Netty. Netty seorang gadis yang berpenampilan menarik murah senyum, tapi tidak berkesan murahan. Tiba di Jakarta Putu di sambut hangat oleh Pak Made Paman dan Bibinya serta adik sepupunya yang bernama Darsana yang baru duduk di kelas 6 SD. Selain Paman dan bibinya serta adik sepupunya, di rumah Pamannya yang mungil juga tinggal 2 orang laki-laki bernama Mas Herman seorang salesman dan Indra yang bekerja sebagai konsultan teknik, juga 5 orang wanita yang semuanya bekerja sebagai pramugari udara.
Putu cepat akrab dengan Herman dan Evi. Herman yang kecewa kerana istrinya selingkuh sering mencurahkan perasaannya kepada Putu, Evi yang dihianati oleh kekasihnya yang bernama Freddy juga sering cerita tentang kekecewaan kepada Putu.
Di Jakarta Putu ikut kursus Perbankan untuk menghilangkan kejenuhan. Kursus itu terkesan mewah dengan Mbak Diah sebagai costumer service yang begitu ramah, serta Pak Kartono sebagai instruktur kursusnya. Di sana juga Putu berkenalan dengan Benny seorang teman kursusnya yang berasal dari Batak.
Meskipun tinggal berjauhan dengan Gung Ayu, tapi putu masih tetap berhubungan lewat surat dengan bantuan Duarsa, teman Putu semenjak SMA dan Ratni pelayan Gung Ayu kekasihnya Duarsa. Tapi sayang pada suatu hari semada (Bujang-Puri) yang pernah ditolak cintanya oleh Ratni, balas dendam kepada Ratni dengan cara memberikan surat dari Putu untuk Gung Ayu kepada Anak Agung Ngurah Gede. Sehingga Anak Agung Ngurah Gede marah besar dan mengusir Ratni dan Puri. Karena malu orang tua Ratni ikut-ikutan marah dan melarangnya untuk berhubungan lagi dengan Duarsa, sehingga Duarsa kehilangan kontak dengan Gung Ayu. Sedangkan Gung Ayu sendiri dititipkan oleh ayahnya di Puri Pamannya di Ubud.
Pada suatu malam Putu nekat kabur dari rumah pamannya, karena telah terjadi kesalahpahaman, Putu tidak tahan akan omelan pamannya yang terus menerus memberondong dirinya karena cidera ketika ditempeleng preman yang pernah dipukulnya karena mengganggu Beni teman putu ketika kursus perbankan. Karena hari sudah sangat malam dan karena merasa sangat letih, Putu tertidur di depan gereja hingga mulai terang dan akhirnya dipertemuan Pak Johanes seorang laki-laki yang baik hati yang dengan sukarela mengajak Putu untuk tinggal di rumahnya. Pak Anes tinggal bersama istrinya yang bernama Bu Anes dan anak laki-lakinya yang bernama Andre, dia masih duduk di kelas 2 SMP. Kegiatan Pak Anes sehari-hari membuka bengkel dengan dibantu oleh Sarman dan Gimin dua orang pemuda asal Jawa Tengah yang rajin sekali bekerja.
Pada suatu malam ke rumah Pak Anes kedatangan seorang tamu utusan seorang pengusaha kaya yang sedang mencari seorang guru tari untuk anak-anaknya. Pak Anes mencoba menawarkan pekerjaan itu kepada Putu. Putu menerimanya dengan senang hati.
Keesokan harinya Putu diantar Pak Johanes ke rumah Pak Wijaya, pengusaha kaya yang sedang mencari guru tari untuk anak-anaknya. Tiba di rumah mewah tersebut Putu dan Pak Anes disambut hangat oleh Nyonya rumah dan dua anak gadisnya yang masih belia. Kakaknya bernama Laras dan adiknya bernama Julia.
Hari itu juga mereka meminta Putu untuk memulai mengajar menari. Mereka sangat bersemangat untuk belajar menari.
Hari-hari bergulir cepat, kemajuan demia kemajuan mereka capai. Beberapa tarian yang diajarkan kepada mereka dapat diserap dalam waktu yang singkat.
Di Bali dipertontonkan pesta kesenian Bali yang berlangsung selama sebulan penuh. Kedua gadis tersebut mau menonton pesta kesenian Bali sekalian melihat-lihat keindahan Pulau Dewata tersebut. Mereka mengajak Putu, tetapi Putu belum memberi jawaban atas ajakannya.
Suatu hari ayah datang ke rumah Pak Anes dengan diantar oleh Duarsa, Paman dan Bibi serta Darsana adik sepupunya, untuk menjemput Putu kembali ke Bali. Walaupun dengan berat hati terpaksa menyetujui ajakan ayahnya untuk pulang ke Bali.
Sebelum pulang ke Bali, Putu memperkenalkan Duarsa dulu kepada Laras dan Julia, sambil memperlihatkan hasil didikannya selama ini kepada Duarsa. Selain itu juga Putu berpamitan kepada mereka bahwa dia akan pulang ke Bali dan berjanji akan menjemput mereka di Bandara Ngurah Rai ketika mereka jadi pergi ke Bali.
Waktu yang ditunggu-tunggu akhirnya datang juga Laras dan Julia jadi pergi ke Bali dan dijemput oleh Putu di bandara. Hampur tiap hari Putu mengantar mereka menuju tempat-tempat wisata yang penting yang ada di pulau Bali. Hingga pada suatu hari, tanpa ditemani Julia mereka saling mengatakan perasaan cintanya. Dan pada waktu itu pulalah Putu baru mengetahui bahwa Laras sebenarnya orang Bali yang mempunyai nama Anak Agung Putu Larasati. Ayahnya yang pengusaha kaya itu sebenarnya ayah tirinya yang menikahi ibunya ketika dia masih kecil. Sedangkan ayahnya kawin lagi dengan wanita pilihan orang tuanya dan sekarang tinggal di Bali.
Suatu malam Putu kembali latihan menari di Balai Banjar bersama pasangan mainnya, yang kali ini bukan Gung Ayu melainkan Damayanti seorang guru kesenian SMP lulusan Diploma tari yang bersifat superior angkuh cenderung seorang-olah dialah yang paling hebat. Meskipun ada keragu-raguan di hati Putu tentang kembalinya kejayaan sendratari seperti ketika dia menari berpasangan dengan Gung Ayu, tapi Putu mencoba menjalani latihan sebaik-baiknya.
Pagi yang cerah Ibu Putu menerika tamu yang tak lain adalah Laras yang akan mengajak Putu jalan-jalan, Laras kelihatan sangat gembira. Di tengah perjalan Laras meminta Putu untuk membujuk pemilik toko seni supaya menjual lukisannya yang diinginkan Laras kemarin. Ketika lukisan itu diperlihatkan kepada Putu. Putu sangat terkejut kerena lukisan itu adalah lukisan potret seorang wanita yang mirip Laras.
Putu berbincang-bincang panjang lebar dengan pemilik toko seni itu tanpa ditemani Laras. Mengenai riwayat lukisan yang diinginkan Laras dan juga mengenai riwayat hidup masing-masing. Ternyata pemilik toko itu bernama Anak Agung Anom yang tak lain dan bukan adalah ayahnya Anak Agung Putu Larasati alias Laras yang jadi korban perceraian ayah dan ibunya hanya perbedaan kasta.
Ketika Laras menghampiri Putu seakan-akan sedang dalam mimpi. Ternyata Laras juga masih keturunan raja. Dan yang paling menggembirakan bagi Putu adalah bahwa ayahnya Laras tidak menentang hubungan mereka, kerena takut anaknya menderita.
Sinopsis
Novel Laskar Pelangi:
Laskar
Pelangi merupakan sebuah judul novel karya ANDREA HIRATA yang terbit pada tahun
2005. Novel yang akhirnya di-film-kan bahkan yang terakhir dibuat menjadi
sebuah drama musikal yang manggung di sejumlah kota besar di indonesia. Laskar
Pelangi ini menceritakan tentang kisah 10 orang anak keluarga miskin di
Belitung yang mengenyam pendidikan di SD dan SMP Muhammadiyah dengan segala
keterbatasan yang ada.
Kisah ini
dimulai dengan adanya ancaman dari Dinas Pendidikan (yang saat itu masih
berbentuk Depdikbud) setempat untuk menutup sekolah mereka bila jumlah murid
tidak mencapai 10 orang. Warga desa Gantung, Belitung Timur memang masih
memiliki kesadaran yang rendah untuk urusan pendidikan. Hingga pada akhirnya
Harun lah yang menjadi murid ke-10 dan sekolah mereka tersebut batal untuk
ditutup.
Hari - hari
Ikal, Lintang, Sahara, Mahar, A Kiong, Syahdan, Kucai, Borek, Trapani, dan
Harun diisi dengan berbagai kegiatan yang sangat menyenangkan karena ternyata
banyak sekali hal-hal luar biasa yang ada dalam diri mereka. Segala keterbatasan
fasilitas dan keadaan tidak membuat mereka menjadi patah semangat, bahkan
mereka semua menjadi terpacu untuk berprestasi.
Prestasi
mereka tidak pernah luput dari peran serta Bu Muslimah, seorang guru yang
pantang menyerah dan berdedikasi penuh terhadap kemajuan anak didiknya.
Kesabaran Bu Muslimah tersebut memang terbukti tidak sia - sia. Bu Muslimah
jugalah yang memberikan nama Laskar Pelangi. Sebuah nama yang diambil
berdasarkan kesukaan anak didiknya terhadap pelangi.
Kisah laskar
pelangi ini memang layak menjadi contoh serta suri tauladan bagi semua pelajar
di Indonesia, terutama pelajar di kota besar yang berlimpah aneka fasilitas
pendidikannya. Laskar pelangi mampu membuktikan bahwa prestasi tidak hanya
milik pelajar kota. Setiap anak berhak untuk dapat mengenyam pendidikan, bahkan
dalam kondisi terburuk sekalipun. Kisah ini juga bisa menjadi pemacu bagi para
tenaga pendidik untuk selalu bisa berdedikasi penuh kepada tugas yang
diembannya tanpa melihat kekurangan fasilitas serta pantang menyerah terhadap
segala rintang dan hambatan yang mungkin terjadi
Diposkan 4th
February oleh Dinar nurillah
·
Arai
adalah sepupu jauh dari Ikal. Ia sudah tidak punya keluarga lagi setelah ayahnya
meniggal dunia, sejak itu Arai tinggal bersama dengan keluarga Ikal. Betapa
kuat hati Simpa Keramat ini, begitulah julukan dari orang Melayu untuk
seseorang yang hanya hidup sebatang kara dan tidak memiliki keluarga lagi.
Sore
harinya, Arai dan Ikal menuju pasar untuk membeli beras. Semua uang yang mereka
miliki dimasukkan ke dalam karung gandum. Di pasar, terlihat Mak Cik Maryamah
pemain biola yang sudah tua. Arai memerintahkan Ikal untuk mengumpulkan semua
uang itu. Ikal mengira Arai akan memberikan semua uang itu kepada Mak Cik
Maryamah tetapi tanpa disangka oleh Ikal, Arai menuju pasar. Ia membeli terigu,
gula dan lain – lain. Akhirnya semua bahan bahan itu diberikkan pada Mak Cik. Di masjid pula Ikal dan Arai mengenal
Jimbron yang gagapnya bukan main dan sangat gila kuda. Jimbron juga sama
seperti Arai, hidup sebatang kara dan tidak punya saudara lagi. Sebetulnya,
beliau adalah seorang pastor karena beliau seorang Katolik, tapi kami
memanggilnya Pendeta Geovanny. Rupanya setelah sebatang kara seperti Arai, ia
menjadi anak asuh sang pendeta. Pendeta
berdarah Italia itu tak sedikit pun bermaksud mengonversi keyakinan Jimbron.
Beliau malah tak pernah telat jika mengantarkan Jimbron mengaji ke masjid.
Keheranan mereka yang kedua adalah Jimbron sangat menyukai kuda. Kata
orang-orang, ini berhubungan dengan sebuah film di televisi balai desa yang
ditonton Jimbron seminggu sebelum ayahnya wafat.
Jimbron adalah pemuda yang mudah
mengantuk tapi jika sedikit saja ia mendengar tentang kuda, maka telinga layunya
sontak berdiri. Jimbron segera menjadi pencinta kuda yang fanatik. Pernah suatu
hari Taikong Hamin marah besar karena di dalam buku TPA-nya hanya terdapat
kuda, Taikong pun menghukum dia dengan cara berlagak seperti kuda.
Setelah mereka tamat SMP mereka melanjutkan tingkat SMA. Mereka juga bekerja menjadi kuli bangunan yang hanya di gaji dengan sebungkus mie instan tiap hari sebagai makan siang. Kadang mereka juga bekerja sambilan yaitu sebagai penjaga tempat golf. Mereka juga pernah bekerja sebagai part time office boy di kompleks kantor, hanya saja gaji mereka bisa telat berbulan.
Suatu ketika ketika Ikal berlari pulang sekolah, tiba – tiba dia berhenti di depan restoran mie rebus di sana ia melihat dirinya sendiri, Arai dan Jimbron sedang bekerja mencuci piring – piring kotor. Ketika berlari kembali, tiba – tiba ia juga melihat 3 orang yang sama menjadi kernet. Ikal begitu kaget dan langsung berlari pulang karena ia melihat orang lain menjelma menjadi dirinya dan 2 orang sahabatnya.
Semangat Ikal seakan surut untuk melanjutkan sekolah karena pada akhirnya ia akan seperti apa yang dia lihat di resoran maupun tempat lain. Ikal menjadi malas belajar dan sangat pesimis dalam kehidupannya. Karena pikiran yang pesimis dan malas belajar itulah ia mempersembahkan kusir nomer 75 bagi ayahnya. Sungguh sangat megecewakan, tetapi walau demikian ayah Ikal tetaplah bangga pada anaknya.
Maka pada saat beliau mengambil rapot, beliau tetap seperti biasnya dengan ritual yang telah sudah lama beliau lakukan. Sungguh sangat perih hati Ikal, dengan sikap pesimisnya ia tertpuruk pada urutun 75. Ikal pun tak kaget jika nanti ayahnya tidak datang, dan Arai pun marah padanya. Tapi ayah Ikal datang dan seperti biasanya ia kemudian mengambil rapot dan langsung pulang. Arai dengan emosinya memarahi Ikal karena telah mengecewakan ayahnya.
Setelah sekian lama berkerja sebagai tukang sortir, Ikal kembali rindu dengan teman sekaligus sepupu jauhnya, Arai. Tahun – tahun berlalu, sampai akhirnya Ikal bisa kuliah di UI. Pada saat kuliah di UI itulah Ikal bertemu dengan Nurmala.setelah perbincangan yang cukup hangat dengan Nurmala, tanpa diduga oleh Ikal Nurmala tiba – tiba menanyakan kabar Arai. Cukup bingung Ikal menjawab pertanyaan itu, tapi pada akhirnya Ikal bisa mengatasinya. Setelah lulus kuliah Ikal mengetahui bahwa ada pengumuman beasiswa stata dua, tanpa pikir panjang Ikalpun mencoba mengikuti tes untuk mendapatkan beasiswa itu.
Hari Wawancara pun tiba begitugugup Ikal karena saingan Ikal adalah tamatan mahasiswa yangcukup pintar – pintar. Tidak disangka pula riset yang dilakukan Ikal mendapat pujian yang sangat bagusdari seorang Profesor. Selepas Ikal keluar dari ruangan pewawancara dia kemudianmendengar suara yang cukup dia kenal. Tanpa diduga pula bahawa itu memang suara Arai, sungguh tak disangka setelah sekian lama tak bertemu akhirnya Ikal bertemu dengan Arai yang juga sedang mengajukan beasiswa untuk kuliah di Eropa.
Setelah sekian lama tak pulang ke Belitong kali ini Ikal dan Arai pulang kembali ke kampung halamanya. Mereka bertemu Jimbron yangsudah menikah dengan Laksmi dan mempuyai anak. Malamnya Ikal berjalan – jalan untuk menikmatisuasana yang telah lama ia rindukan. Waktu yang dinanti – nanti tiba, surat pengumuman beasiswa akhirnya tiba. Perlahan – lahan Ikal mulai membuka surat itu dan didapatinya ia lulus tes dan akan kuliah di Paris di Univesite de Paris, Sorbonne, Prancis begitu juga dengan Arai.
Sinopsis Novel Perahu Kertas: Kisah ini
dimulai dengan Keenan, seorang remaja pria yang baru lulus SMA, yang selama enam
tahun tinggal di Amsterdam bersama neneknya. Keenan memiliki bakat melukis yang
sangat kuat, dan ia tidak punya cita-cita lain selain menjadi pelukis, tapi
perjanjiannya dengan ayahnya memaksa ia meninggalkan Amsterdam dan kembali ke
Indonesia untuk kuliah. Keenan diterima berkuliah di Bandung, di Fakultas
Ekonomi.
Di sisi
lain, ada Kugy, cewek unik cenderung eksentrik, yang juga akan berkuliah di
universitas yang sama dengan Keenan. Sejak kecil, Kugy menggila-gilai dongeng.
Tak hanya koleksi dan punya taman bacaan, ia juga senang menulis dongeng.
Cita-citanya hanya satu: ingin menjadi juru dongeng. Namun Kugy sadar bahwa
penulis dongeng bukanlah profesi yang meyakinkan dan mudah diterima lingkungan.
Tak ingin lepas dari dunia menulis, Kugy lantas meneruskan studinya di Fakultas
Sastra
Kugy
dan Keenan dipertemukan lewat pasangan Eko dan Noni. Eko adalah sepupu Keenan,
sementara Noni adalah sahabat Kugy sejak kecil. Terkecuali Noni, mereka semua
hijrah dari Jakarta, lalu berkuliah di universitas yang sama di Bandung.Mereka
berempat akhirnya bersahabat karib.
Lambat laun,
Kugy dan Keenan, yang memang sudah saling mengagumi, mulai mengalami
transformasi. Diam-diam, tanpa pernah berkesempatan untuk mengungkapkan, mereka
saling jatuh cinta. Namun kondisi saat itu serba tidak memungkinkan. Kugy sudah
punya kekasih, cowok mentereng bernama Joshua, alias Ojos (panggilan yang
dengan semena-mena diciptakan oleh Kugy). Sementara Keenan saat itu
dicomblangkan oleh Noni dan Eko dengan seorang kurator muda bernama Wanda.
Persahabatan
empat sekawan itu mulai merenggang. Kugy lantas menenggelamkan dirinya dalam
kesibukan baru, yakni menjadi guru relawan di sekolah darurat bernama Sakola
Alit. Di sanalah ia bertemu dengan Pilik, muridnya yang paling nakal. Pilik dan
kawan-kawan berhasil ia taklukkan dengan cara menuliskan dongeng tentang kisah
petualangan mereka sendiri, yang diberinya judul: Jenderal Pilik dan Pasukan
Alit. Kugy menulis kisah tentang murid-muridnya itu hampir setiap hari dalam
sebuah buku tulis, yang kelak ia berikan pada Keenan.
Kedekatan
Keenan dengan Wanda yang awalnya mulus pun mulai berubah. Keenan disadarkan
dengan cara yang mengejutkan bahwa impian yang selama ini ia bangun harus
kandas dalam semalam. Dengan hati hancur, Keenan meninggalkan kehidupannya di
Bandung, dan juga keluarganya di Jakarta. Ia lalu pergi ke Ubud, tinggal di
rumah sahabat ibunya, Pak Wayan.
Masa-masa
bersama keluarga Pak Wayan, yang semuanya merupakan seniman-seniman sohor di
Bali, mulai mengobati luka hati Keenan pelan-pelan. Sosok yang paling
berpengaruh dalam penyembuhannya adalah Luhde Laksmi, keponakan Pak Wayan.
Keenan mulai bisa melukis lagi. Berbekalkan kisah-kisah Jenderal Pilik dan
Pasukan Alit yang diberikan Kugy padanya, Keenan menciptakan lukisan serial yang
menjadi terkenal dan diburu para kolektor.
Kugy, yang
juga sangat kehilangan sahabat-sahabatnya dan mulai kesepian di Bandung, menata
ulang hidupnya. Ia lulus kuliah secepat mungkin dan langsung bekerja di sebuah
biro iklan di Jakarta sebagai copywriter. Di sana, ia bertemu dengan Remigius,
atasannya sekaligus sahabat abangnya. Kugy meniti karier dengan cara tak
terduga-duga. Pemikirannya yang ajaib dan serba spontan membuat ia melejit
menjadi orang yang diperhitungkan di kantor itu.
Namun Remi
melihat sesuatu yang lain. Ia menyukai Kugy bukan hanya karena ide-idenya, tapi
juga semangat dan kualitas unik yang senantiasa terpancar dari Kugy. Dan
akhirnya Remi harus mengakui bahwa ia mulai jatuh hati. Sebaliknya, ketulusan
Remi juga akhirnya meluluhkan hati Kugy.
Sayangnya,
Keenan tidak bisa selamanya tinggal di Bali. Karena kondisi kesehatan ayahnya
yang memburuk, Keenan terpaksa kembali ke Jakarta, menjalankan perusahaan
keluarganya karena tidak punya pilihan lain.
Pertemuan
antara Kugy dan Keenan tidak terelakkan. Bahkan empat sekawan ini bertemu lagi.
Semuanya dengan kondisi yang sudah berbeda. Dan kembali, hati mereka diuji.
Kisah cinta dan persahabatan selama lima tahun ini pun berakhir dengan kejutan
bagi semuanya. Akhirnya setiap hati hanya bisa kembali pasrah dalam aliran
cinta yang mengalir entah ke mana. Seperti perahu kertas yang dihanyutkan di
parit, di empang, di kali, di sungai, tapi selalu bermuara di tempat yang sama.
Meski kadang pahit, sakit, dan meragu, tapi hati sesungguhnya selalu tahu.
Diwarnai
pergelutan idealisme, persahabatan, tawa, tangis, dan cinta, “Perahu Kertas”
tak lain adalah kisah perjalanan hati yang kembali pulang menemukan rumahnya.
Sinopsis Novel 5cm :
Merupakan 5
anak muda, Zafran, Riani, Arial, Genta, dan Ian yang terikat dalam jalinan erat
persahabatan. Dan kelimanya jenuh dengan rutinitas pertemanan mereka selama
ini.
Setelah selama sepuluh tahun tak satu malam minggu pun yang tak dilewatkan bersama. Tak satu pun dari mereka pernah melewatkan berbagai momen kebahagiaan yang tengah dirasakan satu dan yang lainnya. Dari sering nongkrong bareng hingga merayakan wisuda.
Suatu ketika Genta, mengusulkan agar ia dan masing-masing dari mereka berhenti untuk saling berkomunikasi selama tiga bulan. Tujuannya cuma satu, yakni menghidupkan kembali ikatan ia dan keempat sahabatnya dalam jalinan pertemanan yang telah lama mereka bina.
Selama tiga bulan berpisah penuh kerinduan, banyak yang terjadi dalam kehidupan mereka berlima, sesuatu yang mengubah diri mereka masing-masing untuk lebih baik dalam menjalani kehidupan. Setelah tiga bulan berselang mereka berlima pun bertemu kembali dan merayakan pertemuan mereka dengan sebuah perjalanan penuh impian dan tantangan. Sebuah perjalanan hati demi mengibarkan sang saka merah putih di puncak tertinggi Jawa pada tanggal 17 Agustus. Sebuah perjalanan penuh perjuangan yang membuat mereka semakin mencintai Indonesia. Petualangan dalam kisah ini, bukanlah petualangan yang menantangadrenalin, demi melihat kebesaran sang Ilahi dari atas puncak gunung. Tapi petualangan ini, juga perjalanan hati. Hati untuk mencintai persahabatan yang erat, dan hati yang mencintai negeri ini.
Segala rintangan dapat mereka hadapi, karena mereka memiliki impian. Impian yang ditaruh 5cm dari depan kening.
Setelah selama sepuluh tahun tak satu malam minggu pun yang tak dilewatkan bersama. Tak satu pun dari mereka pernah melewatkan berbagai momen kebahagiaan yang tengah dirasakan satu dan yang lainnya. Dari sering nongkrong bareng hingga merayakan wisuda.
Suatu ketika Genta, mengusulkan agar ia dan masing-masing dari mereka berhenti untuk saling berkomunikasi selama tiga bulan. Tujuannya cuma satu, yakni menghidupkan kembali ikatan ia dan keempat sahabatnya dalam jalinan pertemanan yang telah lama mereka bina.
Selama tiga bulan berpisah penuh kerinduan, banyak yang terjadi dalam kehidupan mereka berlima, sesuatu yang mengubah diri mereka masing-masing untuk lebih baik dalam menjalani kehidupan. Setelah tiga bulan berselang mereka berlima pun bertemu kembali dan merayakan pertemuan mereka dengan sebuah perjalanan penuh impian dan tantangan. Sebuah perjalanan hati demi mengibarkan sang saka merah putih di puncak tertinggi Jawa pada tanggal 17 Agustus. Sebuah perjalanan penuh perjuangan yang membuat mereka semakin mencintai Indonesia. Petualangan dalam kisah ini, bukanlah petualangan yang menantangadrenalin, demi melihat kebesaran sang Ilahi dari atas puncak gunung. Tapi petualangan ini, juga perjalanan hati. Hati untuk mencintai persahabatan yang erat, dan hati yang mencintai negeri ini.
Segala rintangan dapat mereka hadapi, karena mereka memiliki impian. Impian yang ditaruh 5cm dari depan kening.
SINOPSI
NOVEL DEALOVA
Cerita
bermula dari seorang siswi cantik dari SMU Persada bernama Karra. Di sekolah,
Karra dikenal sebagai sosok yang cukup pintar, nakal, periang dan jago main
basket. Gayanya sangat tomboy dan penampilannya sangat santai. Sementara itu,
di rumah, ia dikenal sebagai sosok yang manja sekaligus cuek. Apalagi semenjak
ditinggal kedua orangtuanya ke New York lantaran ayah Karra bekerja sebagai
diplomat di BKRI, dia sangat manja dengan Iraz, kakaknya.
Kehidupan di
sekolah dan di rumah inilah yang membawa Karra masuk dalam kehidupan dua pria
yakni Dira dan Ibel. Dira yang jago basket pertama kali dikenal Karra di
sekolah. Dira adalah anak pindahan yang baru sekolah di sekolahnya Karra.
Perkenalan mereka di awali dari sebuah lapangan basket. Dira adalah sosok
laki-laki yang sangat misterius di sekolahnya, bahkan ia menjadi sorotan para
gadis di sekolah, karna kepandaiannya dalam bermain basket. Karra pun menjadi
tertarik dengannya. Lalu Karra dan Dira terkadang latihan bermain basket bersama.
Tetapi disela bermain basket, terkadang Dira sering membuat Karra kesal, karena
Dira sangat ketus dan tidak bias berperilaku lembut terhadap Karr. Karra sangat
tidak suka bila perlakuan Dira seperti itu. Dira pun seperti angkuh dan tidak
bias menghomati orang lain. Sedangkan, Ibel yang jago gitar pertama kali
dikenal Karra di rumah Karra ketika itu sedang latihan band dengan Iraz. Ibel
adalah teman kuliah sekaligus sahabat karip kakak Karra, Iraz. Ibel sangat
mempunyai sifat yang berolak belakang dengan Dira, Ibel tipe laki-laki yang
murh senyum, dia juga sabar dan berperilaku halus terhadap wanita. Awal Ibel
suka terhadap Karra dimulai saat Iraz menitipkan Karra padanya, karena Iraz
harus melanjutkan kuliah di luar negeri, jadi intensitas mereka tuk bertemu pun
sangat sering. Ibel mulai merasa nyaman dan jatuh cinta pada Karra.
Lama-kelamaan Ibel sering antar jemput Karra ke sekolah dan mengajaknya beli
ice ceam bersama. Lewat karakter dan
cara berbeda, Dira dan Ibel berusaha menyampaikan rasa kasihnya kepada Karra.
Bagi Karra, Dira yang sering ketus, galak dan kurang ajar seoalh selalu ingin
menyakiti dirinya ternyata lebih menarik perhatiannya ketimbang Ibel yang penuh
perhatian dan senantiasa berupaya menyenangkannya. Tak heran bila akhirnya Dira
dipilih Karra menjadi pacarnya. Untuk itu, Ibel pun harus besar hati terhadap
pilihan Karra. Karna ia sangat menyayangi Karra. Ibel sangat terpukul dengan
keputusan Karra. Ibel khawatir kalau Dira adalah orang yang tidak tepat untuk
Karra, karena dia mempunyai sikap yang keras. Tapi itulah kenyataannya, Ibel
harus menerima. Tapi sayang, hubungan kasih Dira dan Karra tidak selalu
berjalan mulus. Pertengkaran kerapkali mewarnai hubungan mereka. Dira dan Karra
sering kali berbeda pendapat. Tapi pada akhirnya keduanya bertekad untuk lebih
saling menyayangi dan tak lagi saling menyakiti.
Disaat
sedang menikmati masa-masa pacarn dengan Dira, Karra harus menghadapi kenyataan
pahit, Dira tergolek taj b umurnya tidak akan berdaya di sebuah rumah sakit,
semenjak dua hari tidak bertemu saat terakhir berkencan bersama. Karra baru
mengetahui kalau Dira mempunyai penyakit yang susah untuk diesmbuhkan, Dira
sudah di vonis oleh dokter bahwa umurnya tidak akan panjang lagi. Karra hanya
bias memandang wajahnya sambil menangis tersedu saat menjenguk dan menemani
Dira di rumah sakit. Tapi masa itu tidak berlangsung lama. Pada akhirnya Dira
meninggal karna sakit yang bersarang ditubuhnya. Karra sangat terpukul dan
tidak rela jika Dira meninggalkannya tuk selama-lamanya. Karra baru menyadari
bahwa sikap Dira ketus padanya karna Dira tidak ingin menyakiti orang yang
disayanginya hanya untuk masuk ke dalam kehidupan Dira yang hanya tinggal
menghitung waktu saja.
Let Go: Sebuah Novel tentang
Persahabatan dan Kehilangan
Judul
: Let Go
Author
: Windhy
Puspitadewi
Penerbit
: Gagasmedia
Tahun Terbit
: 2009
Harga
: Rp 35000,-
Halaman
: 244
halaman
ISBN
:
979-780-382-1
Caraka adalah seorang murid kelas X
yang baru bersekolah selama 4 bulan, namun sudah berkelahi 2 kali dan punya
reputasi buruk karenanya. Terancam akan dikeluarkan dari sekolah membuatnya
terpaksa menerima anjuran Bu Ratna, wali kelasnya yang peduli terhadapnya,
untuk menjalani hukuman dengan cara yang agak berbeda: bergabung di dalam
pengerjaan majalah dinding sekolah, “Veritas”, bersama 3 orang murid kelas X
lainnya, yang awalnya sama sekali tidak saling mengenal satu sama lain (meski
sekelas).
Caraka bergabung dalam “Veritas” dan
bersama timnya: Nathan, cowok cakep berkacamata yang cerdas, serba bisa, tetapi
dingin dan sinisnya minta ampun; Nadya, sang ketua kelas yang cantik, aktif,
pintar, dan terkadang kelewat mandiri; dan Sarah yang pemalu dan tidak bisa
mengatakan tidak terhadap permintaan orang lain; bahu membahu mengerjakan
liputan “Veritas” dan menggalang persahabatan mereka bersama-sama.
Berbagai masalah menghadang mereka
dan membuat mereka menyadari bahwa persahabatan mereka amatlah berharga,
terutama untuk Caraka dan Nathan. Dengan Caraka sebagai axis, kehidupan
masing-masing anggota tim majalah dinding itu pun berubah, tentunya ke arah
yang lebih baik. Tak terkecuali Caraka sendiri…
By: Silvia Arnie E-mail/fs/fb: cyumy2_n_hyu@yahoo.com.
Buat Audry,
langit adalah segalanya. Apa pun keadaannya, baik atau buruk, langit selalu
menemani Audry. Karena itu Audry cinta banget sama langit dan sering
berlama-lama memandangi langit. Cuma entah kenapa, kayaknya Audry sering kali
nggak bisa deketan sama hal-hal yang di cintai. Buktinya setiap kali naik
pesawat Audry takut setengah mati, padahal ia suka banget sama langit. Bukti
lain, Audry nggak mungkin bisa bersama lagi dengan cowok yang selama ini ia
cintai.
Di tengah usahanya merelakan cowok itu, Audry malah bertemu Eliot, cowok lain
yang selalu membuatnya dongkol. Setiap kali bertemu mereka pasti langsung
berantem. Tapi ternyata di balik semua hal menjengklkan itu, Eliot selalu ada
setiap kali Audry butuh seseorang. Bisakah Eliot menjadi langit kedua buat
Audry?
Penulis:
Regina Feby Penerbit: PT Gramedia Pustaka
Utama
Putri, 17 tahun, adalah cewek aneh penyendiri yang
penampilannya super dekil. Satu-satunya yang mau temenan ama Putri Cuma Haris.
Suatu hari Haris ngajak sahabatnya itu jalan dan pulangnya dia menggoda Putri
dengan menghadiahkan hewan yang paling ditakuti cewek itu, kucing. Di luar
dugaan, Putri menghilang dan sebagai gantinya ada seekor kecoak di tempatnya.
Rahasia kutukan Putri pun terbongkar.
Kesalahan
masa lalu leluhur Putri mengharuskan cewek itu menghapuskan kutukan dengan cara
membuat keturunan ke-1313 dwa yang mengutuknya jatuh cinta. Sayangnya itu bakal
nggak mudah, karena Alex, si cowok yang jadi target, adalah cowok tercakep,
terkaya, ter-perfect di kampus, sombongnya selangit pula! Bagaimana mungkin dia
bisa jatuh cinta pada Putri?
3600 Detik
By: Charon Penerbit : PT Gramedia Pustaka Umum Jl. Palmerah Barat 33-37 Jakarta 10270
E-mail : fiksi@gramedia.com Website : www.gramedia.com
Sandra sangat terpukul
ketika orangtuanya bercerai.... Dan hatinya semakin sakit ketika ayahnya
memutuskan ia harus tinggal bersama ibunya, yang selama ini tak pernah dekat
dengannya. Kemarahan yang menggelora menjadikan Sandra remaja yang bandel.
Berulang kali ia dikeluarkan dari sekolah karena kenakalannya di luar batas.
Akhirnya ibunya memutuskan untuk pindah kota. Mungkin suasana dan lingkungannya
baru akan mengubah perilaku putrinya. Namun di sekolahanya yang baru ini Sandra
sudah bertekad untuk membuat dirinya dikeluarkan lagi. Ia bertekad akan membuat
ulah agar para guru tak tahan terhadapnya. Namun ia salah perkiraan. Pak Donny,
sangat sabar menghadapinya. Wali kelasnya itu berpendapat, mengeluarkan Sandra
berarti menuruti keinginan anak bandel ini.
Namun, lambat naun Sandra berubah. Orangtua maupun gurunya heran. Mereka yakin,
Leon-lah yang membuat gadis itu berubah. Mereka juga bertanya-tanya, kenapa
Leon bisa bersahabat dengan Sandra, sementara murid-murid yang lain justru
menjauhi gadis urakan itu. Apa yang membuat Leon tertarik padanya, padahal
keduanya bagaikan langit dan bumi. Leon dalah anak rumahan yang manis, bintang pelajar,
sopan, tekun... berbeda seratus delapan puluh derajat dengan Sandra.
Penulis : ESTI
KINASIH Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama
Tari dan Ari, dua remaja yang di pertemukan oleh
takdir. Selain bernama mirip, mereka juga sama-sama lahir sewaktu matahari
terbenam.
Namun, takdir mempertemukan mereka dalam suasana
“perang”. Ari yang biang kerok sekolah baru kali ini bertemu cewek, adk kelas
pula, yang berani melawannya. Kemarahan Ari timbul ketika tahu Tari diincar
oleh Angga, pentolan SMA musuh.
Angga, musuh bebuyutan sekolah Ari sekaligus musuh
pribadi Ari, langsung berusaha mendekati Tari begitu cewek itu tak sengaja
terjebak dalam tawuran dan Ari berusaha keras menyelamatkannya. Demi dendam
masa lalu, Angga bertekad harus bisa merebut cewek itu. Memanfaatkan peluang
yang ada, Angga kamudian maju sebagai pelindung Tari.
Ari yang
selama ini dikenal tidak peduli terhadap cewek tiba-tiba saja berusaha
mendapatkan Tari dengan segala cara. Namun, predikat buruk Ari jelas membuat
Tari tidak ingin berurusan dengan cowok itu. Semakin Ari berusaha mendekatinya,
semakin mati-matian Tari menjaukan diri....
Penulis : ESTI KINASIH Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama
Sejak peristiwa pagi saat
melihat mata Tari bengkak, Ari jadi penasaran. Benarkah itu hanya karena Ari
menghapus nomor HP Ata dari HP Tari, ataukah karena Angga? Kalau memang karena
Angga yang notabene musuh bebuyutan Ari, Ari ingin tahu apa yang telah
dilakukan cowok itu terhadap Tari.
Setelah menemukan a shoulder to cry on pengganti Angga
dalam diri Ata, perlahan-lahan Tari mulai melupakan Angga. Sikap Ata yang
bertolak belakang dengan Ari membuat Tari nyaman bersama cowok itu. Tari pun
curhat habis-habisan kepada Ata yang lembut, penuh perhatian, baik hati, dan
yang baru belakangan Tari sadari berhasil membuat jantungnya berdebar tak
keruan. Gangguan dan intimidasi Ari sampai tak diacuhkannya. Inilah yang
membuat Ari makin salah tingkah-kini saingannya bukanlah Angga, melainkan
saudara kembarnya sendiri.
Namun, saat Tari merasa
telah menemukan pelabuhan hatinya, satu rahasia besar perlahan-lahan terkuak.
Tari merasa... lambat
laun Ata semakin mirip Ari...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar