SISTEMATIKA PENULISAN KARYA ILMIAH SEDERHANA
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bagian ini menerangkan mengapa topik yang
dinyatakan pada judul karya tulis ilmiah itu diteliti. Untuk menerangkan hal tersebut perlu dijelaskan
dulu pengertian topik yang dipilih. Baru kemudian diterangkan argumen yang malatarbelakangi
pemilihan topik itu dari sisi substansi dalam keseluruhan sistem
substansi yang melingkupi topik itu. Dalam hal ini dapat dikemukakan misalnya
adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan, antara teori dan praktek dari
konsep dalam topik.
B. Identifikasi masalah
Sebelum masalah dirumuskan perlu
diidentifikasi dengan baik. Dengan identifikasi masalah, memungkinkan perumusan
masalah yang operasional menjadi lebih mudah. Masalah yang operasional memiliki
ciri, antara lain: (a) masalahnya
dapat dipecahkan, (b) menggambarkan variabel penelitian yang jelas, (c)
bentuk dan jenis data yang diperlukan dapat dipastikan secara akurat, (d)
teknik pengumpulan data dapat ditentikan secara tepat, (e) teknik analisis data
dapat diterapkan secara tepat.
C. Perumusan masalah.
Rumusan masalah adalah rumusan
persoalan yang perlu
dipecahkan atau dipertanyakan yang perlu dijawab dengan penelitian.
Perumusan itu sebaiknya disusun dalam bentuk kalimat tanya, atau
sekurang-kurangnya mengandung kata-kata yang menyatakan persoalan atau
pertanyaan. Yakni apa,
siapa, berapa, seberapa, sejauh mana. Bagaimana (bisa tentang cara atau
wujud keadaan) dimana, kemana, dari mana, mengapa dan sebagainya.
D. Tujuan
Tujuan penelitian mengungkapkan apa yang hendak
dicapai dengan penelitian. Tujuan dirumuskan sejajar dengan rumusan
masalah. Misalnya: (a) apakah ada pengaruh X terhadap Y, maka tujuannya ialah
menentukan ada tidaknya pengaruh X terhadap Y, (c) apakah ada antara hubungan
antara X dan Y, maka tujuannya ialah menentukan ada tidaknya hubungan antar X
dan Y, (d) bagaimanakan persepsi peneliti terhadap pelayanan akademik, maka
tujuannya ialah mendeskripsikan persepsi..dst.
BAB II ISI
Pembahasan merupakan bagian inti makalah, yang
disusun berdasarkan urutan
rumusan masalah di atas. Materi pembahasan bisa bersumber dari data
penilitian, merujuk pendapat pakar tertentu, ataupun meurut perkembangan logika
kita. Panjang pendek makalah bergantung kepada seberapa jauh kedalaman
pembahasannya.
Isi/pembahasan dapat dipecah
menjadi beberapa bab tergantung kebutuhan. Dalam hasil disampaian data yang
diperoleh dalam penelitian. Dengan demikian hasil harus disajikan secara
objektif dan sesuai dengan data yang diperoleh (tabel atau gambar).
Dalam bagian ini diuraikan apa
saja hasil penelitian yang mencakup semua aspek yang terkait dengan penelitian.
Analisa dan pembahasan membahas tentang keterkaitan antar faktor-faktor dari
data yang diperoleh dari masalah yang diajukan kemudian menyelesaikan masalah
tersebut dengan metode yang diajukan dan menganalisa proses dan hasil
penyelesaian masalah.
Bagian isi/pembahasan data
merupakan bagian yang paling penting dalam penulisan karya ilmiah karena dalam
bagian ini dilakukan kegiatan analisis data, sintetis pembahasan, interpretasi
penulis, pemecahan masalah, dan temuan pendapat baru yang diformulakan (bila
ada).
BAB III Penutup
Bagian menguraikan keberhasilan metode dikaitkan
dengan hasi kerja, dan dampak produk. Penutup merupakan bagian terakhir dari
isi pokok laporan penelitian. sesuai dengan isinya, bagian ini dapat dibagi
menjadi dua sub-bab yaitu simpulan dan saran.
A. Simpulan
Simpulan merupakan bagian yang berisi jawaban
masalah dalam sebuah penelitian. Simpulan harus sejalan dengan masalah,
tujuan, dan uraian tentang hasil penelitian dan pembahasannya. masalah yang
dikemukakan dibagian pendahuluan semuanya harus terjawab dan dengan jawaban itu
semua tujuan dapat tercapai. Uraian dalam simpulan harus menjawab masalah yang
dikemukakan dalam bagian pendahuluan dan memenuhi semua tujuan penelitian.
B. Saran
Saran merupakan bagian yang
berisi temuan jalan keluar
dari suatu permasalahan. Saran dikemukakan dengan mengaitkan temuan dalam
simpulan dan jika memungkinkan jalan keluarnya juga disampaikan. saran dapat
bersifat praktis atau teoritis. Selain itu,
perlu juga dikemukakan masalah-masalah baru yang ditemukan dalan penelitian
yang memerlukan penelitian lanjutan.
C. Daftar pustaka
Daftar pustaka adalah daftar buku atau referensi yang dijadikan rujukan
dalam menulis makalah. Adapun urutan/pola daftar pustaka adalah : nama penulis,
tahun terbitnya buku yang dirujuk, judul buku yang dirujuk, kota buku itu
diterbitkan, dan nama penerbit yang menerbitkan buku itu.
KARYA ILMIAH
BAHAYA MEROKOK BAGI KESEHAATAN
OLEH :
Muh. Iqbal
SMP NEGERI 2 KECIK
Jl. KH. Agus s No. 19
Tahun pelajaran 2012-2013
KATA
PENGANTAR
Segala puji
bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh
kemudahan. Tanpa pertolongan Dia mungkin penyusun tidak akan sanggup
menyelesaikan dengan baik.
Karya ilmiah
ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang, bahaya merokok,
penyimpangan sek pada remaja, dan bahaya penyalahgunaan minuman keras dan
narkoba. yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Karya
ilmiah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang
datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh
kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat
terselesaikan.
Karya
ilmiah ini memuat tentang “bahaya merokok” yang sangat berbahaya bagi
kesehatan seseorang. Walaupun karya ilmiah ini mungkin kurang sempurna tapi
juga memiliki detail yang cukup jelas bagi pembaca.
Penyusun
juga mengucapkan terima kasih kepada ibu guru bahasa Indonesia, yang telah
membimbing penyusun agar dapat mengerti tentang bagaimana cara kami menyusun
karya tulis ilmiah.
Semoga karya
ilmiah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun karya
ilmiah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan
kritiknya. Terima kasih.
Tanon, ...............................
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
Judul…………………………………………………………………1
KataPengantar……………………………………………………………...…2
Daftar
isi………………………………………………………………………3
Bab I
Pendahuluan…………………………………………………………… 4
I.
Latar Belakang Masalah………………………………………................4
II.
Rumusan Masalah……………………………………………................ 4
III.
Tujuan ………………………………………………………..................4
Bab II
Pembahasan ……………………………………………………….....…5
I.
Isi Bahaya merokok ……………………………………………….......…5
Bab III
Penutup ……………………………………………………………....…6
I.
Kesimpulan …………………………………………….................………6
II.
Saran ………………………………………………….................................6
DAFTAR
PUSTAKA …………………………………………………...............7
BAB I
PENDAHULUAN
I.
Latar Belakang Masalah
Masa remaja
merupakan masa dimana seorang individu mengalami peralihan dari satu tahap ke
tahap berikutnya dan mengalami perubahan baik emosi, tubuh, minat, pola
perilaku, dan juga penuh dengan masalah-masalah (Hurlock, 1998). Oleh
karenanya, remaja sangat rentan sekali mengalami masalah psikososial, yakni
masalah psikis atau kejiwaan yang timbul sebagai akibat terjadinya perubahan
sosial (TP-KJM, 2002). Masa remaja merupakan sebuah periode dalam kehidupan
manusia yang batasannya usia maupun peranannya seringkali tidak terlalu jelas.
Pubertas yang dahulu dianggap sebagai tanda awal keremajaan ternyata tidak lagi
valid sebagai patokan atau batasan untuk pengkategorian remaja sebab usia
pubertas yang dahulu terjadi pada akhir usia belasan (15-18) kini terjadi pada
awal belasan bahkan sebelum usia 11 tahun. Seorang anak berusia 10 tahun
mungkin saja sudah (atau sedang) mengalami pubertas namun tidak berarti ia
sudah bias dikatakan sebagai remaja dan sudah siap menghadapi dunia orang
dewasa. Ia belum siap menghadapi dunia nyata orang dewasa, meski di saat yang
sama ia juga bukan anak-anak lagi.
Berbeda
dengan balita yang perkembangannya dengan jelas dapat diukur, remaja hampir
tidak memiliki pola perkembangan yang pasti. Dalam perkembangannya seringkali
mereka menjadi bingung karena kadang-kadang diperlakukan sebagai anak-anak
tetapi di lain waktu mereka dituntut untuk bersikap mandiri dan dewasa. Memang
banyak perubahan pada diri seseorang sebagai tanda keremajaan, namun seringkali
perubahan itu hanya merupakan suatu tanda-tanda fisik dan bukan sebagai
pengesahan akan
keremajaan seseorang. Namun satu hal yang pasti, konflik yang dihadapi oleh remaja semakin kompleks seiring dengan perubahan pada berbagai dimensi kehidupan dalam diri mereka. Untuk dapat memahami remaja, maka perlu dilihat berdasarkan perubahan pada dimensi dimensi tersebut.
keremajaan seseorang. Namun satu hal yang pasti, konflik yang dihadapi oleh remaja semakin kompleks seiring dengan perubahan pada berbagai dimensi kehidupan dalam diri mereka. Untuk dapat memahami remaja, maka perlu dilihat berdasarkan perubahan pada dimensi dimensi tersebut.
II.
Rumusan Masalah
Adapun
rumusan masalah adalah sebagai berikut :
Untuk
menggambarkan bahaya merokok, penyimpangan sek pada remaja, dan
bahaya
penyalahgunaan minuman keras dan narkoba.
III.
TUJUAN
Supaya
pembaca lebih mengerti tentang bahaya merokok, penyimpangan sek pada remaja, dan bahaya penyalahgunaan minuman keras dan
narkoba.
Supaya
pembaca menyadari bahwa merokok, penyimpangan sek pada remaja, dan bahaya
penyalahgunaan minuman keras
dan narkoba dapat merusak tubuh manusia.
BAB II
PEMBAHASAN
REMAJA DAN ROKOK
Di masa
modern ini, merokok merupakan suatu pemandangan yang sangat tidak asing.
Kebiasaan merokok dianggap dapat memberikan kenikmatan bagi si perokok, namun
dilain pihak dapat menimbulkan dampak buruk bagi si perokok sendiri maupun
orang – orang disekitarnya. Berbagai kandungan zat yang terdapat di dalam rokok
memberikan dampak negatif bagi tubuh penghisapnya. Beberapa motivasi yang
melatarbelakangi seseorang merokok adalah untuk mendapat pengakuan
(anticipatory beliefs), untuk menghilangkan kekecewaan ( reliefing beliefs),
dan menganggap perbuatannya tersebut tidak melanggar norma ( permissive
beliefs/ fasilitative) (Joewana, 2004). Hal ini sejalan dengan kegiatan merokok
yang dilakukan oleh remaja yang biasanya dilakukan didepan orang lain, terutama
dilakukan di depan kelompoknya karena mereka sangat tertarik kepada
kelompok sebayanyaatau dengan kata lain terikat dengan kelompoknya.
kelompok sebayanyaatau dengan kata lain terikat dengan kelompoknya.
Penyebab Remaja Merokok antara lain:
1. Pengaruh 0rangtua
Salah satu
temuan tentang remaja perokok adalah bahwa anak-anak muda yang berasal dari
rumah tangga yang tidak bahagia, dimana orang tua tidak begitu memperhatikan
anak-anaknya dan memberikan hukuman fisik yang keras lebih mudah untuk menjadi
perokok dibanding anak-anak muda yang berasal dari lingkungan rumah tangga yang
bahagia (Baer & Corado dalam Atkinson, Pengantar psikologi, 1999:294).
2. Pengaruh teman.
2. Pengaruh teman.
Berbagai
fakta mengungkapkan bahwa semakin banyak remaja merokok maka semakin besar
kemungkinan teman-temannya adalah perokok juga dan demikian sebaliknya. Dari
fakta tersebut ada dua kemungkinan yang terjadi, pertama remaja tadi
terpengaruh oleh teman-temannya atau bahkan temanteman remaja tersebut
dipengaruhi oleh diri remaja tersebut yang akhirnya mereka semua menjadi
perokok. Diantara remaja perokok terdapat 87% mempunyai sekurang- kurangnya
satu atau lebih sahabat yang perokok begitu pula dengan remaja non perokok (Al
Bachri,1991)
3. Faktor Kepribadian.
3. Faktor Kepribadian.
Orang
mencoba untuk merokok karena alasan ingin tahu atau ingin melepaskan diri dari rasa
sakit fisik atau jiwa, membebaskan diri dari kebosanan. Namun satu sifat
kepribadian yang bersifat prediktif pada pengguna obat-obatan (termasuk rokok)
ialah konformitas sosial. Orang yang memiliki skor tinggi pada berbagai tes
konformitas sosial lebih mudah menjadi penggunadibandingkan dengan mereka yang
memiliki skor yang rendah (Atkinson, 1999).
4. Pengaruh Iklan.
Melihat iklan di media massa dan elektronik yang menampilkan gambaran bahwa
perokok adalah lambang kejantanan atau
glamour, membuat remaja seringkali terpicu untuk mengikuti perilaku seperti
yang ada dalam iklan tersebut. (Mari Juniarti, Buletin RSKO, tahun IX,1991).
Merokok pada
umumnya sangat berbahaya pada diri kita maupun diri orang lain disekitar kita.
Dalam rokok banyak mengandung Nikotin yang dapat merusak organ tubuh manusia,
daintaranya yaitu Kanker, serangan jantung, impotensi, dan gangguan kehamilan
dan janin.
BAB III
PENUTUP
I.
Kesimpulan
Pencegahan
harus lebih diutamakan dari pada pengobatan. Jangan sekali kali mencoba untuk
merokok karena hamper dari semua yang terjerumus berawal
dari coba
coba. Pikirkan bentuk pergaulan. Pencegahan lebih baik dari pada pengobatan
II.
Saran
Menekan pada
pencegahan maka perlu dipikirkan upaya upaya yang lebih sungguh sungguh dan
terpadu : di sekolah, di rumah dan melibatkan pihak pihak lain.
DAFTAR
PUSTAKA
Atkinson
(1999). Pengantar Psikologi. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Direktorat
Kesehatan Jiwa Masyarakat (2001). Buku Pedoman Umum Tim
Pembina, Tim
Pengarah & Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa. Direproduksi oleh
Proyek
Peningkatan Kesehatan Khusus APBD 2002.
Hurlock, E.B (1998). Perkembangan Anak. Alih bahasa oleh Soedjarmo &
Istiwidayanti. Jakarta: Erlangga.
Kozier, B (1991). Fundamental of Nursing : Concept, Process, and Practice.
Hurlock, E.B (1998). Perkembangan Anak. Alih bahasa oleh Soedjarmo &
Istiwidayanti. Jakarta: Erlangga.
Kozier, B (1991). Fundamental of Nursing : Concept, Process, and Practice.
Makalah Bahaya Merokok
KATA
PENGANTAR
Puji syukur
kami panjatkan atas kehadiran Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya kepada kami, sehingga kami sebagai penyusun telah berhasil
menyelesaikan makalah sederhana ini.
Shalawat dan
salam kita hanturkan kepada junjungan besar Nabi Muhammad SAW beserta
keluarganya, sahabatnya, beserta pengikutnya hingga akhir zaman.
Kami
menyusun makalah ini dengan tema rokok. Makalah ini menjelaskan tentang
berbagai macam bahaya merokok dan pengaruh yang ditimbulkan oleh rokok terlebih
dikalangan pelajar. Makalah ini disusun dengan tujuan memberitahukan kepada
para perokok, khususnya kepada para pelajar, bahwa merokok sangat berbahaya
bagi kesehatan.
Kami
menyadari bahwa tiada gading yang tak retak. Makalah yang kami susun ini tak
luput dari kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karenanya, kami sebagai
penyusun sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca.
Akhir kata,
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Amin.
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar
i
Daftar Isi ii
BAB I :
Pendahuluan
A. Latar
Belakang
1
B. Alasan
Seseorang Mulai Merokok 2
C. Ciri –
ciri Seorang Perokok
3
BAB II :
Pembahasan
A.
Bahan-bahan Kimia Yang Terkandung Pada Rokok 4
B. Dampak
Rokok
4
C. Upaya
Pencegahan
5
BAB III :
Penutup
A.
Kesimpulan 6
B. Penutup 6
BAB I
PENDAHULUAN
Kebiasaan
merokok di Indonesia sangat memprihatinkan. Setiap saat kita dapat menjumpai
anggota masyarakat dari berbagai usia, termasuk pelajar merokok di
tempat-tempat umum. Padahal, berbagai penelitian dan kajian yang telah
dilakukan menujukkan bahwa rokok sangat membahayakan kesehatan. Bukan hanya
membahayakan para perokok, asap rokok juga sangat berbahaya apabila dihirup
oleh orang-orang yang berada di sekitarnya (perokok pasif). Bahkan sebagian
penelitian menunjukkan bahwa para perokok pasif memiliki resiko kesehatan yang
lebih tinggi daripada para perokok itu sendiri. Penyakit-penyakit mulai dari
menderita batuk hingga kanker paru mengancam para perokok, baik perokok aktif
maupun pasif.
Kami
menyadari bahwa informasi tentang bahaya rokok bagi kesehatan sangat penting
untuk diketahui oleh masyarakat luas, khususnya para pelajar. Hal inilah yang
mendorong kami untuk menyusun makalah tentang rokok ini. Kami berharap, dengan
mengetahui informasi ini para pelajar dapat mengurungkan niatnya untuk
mengkonsumsi rokok, atau bahkan berhenti merokok.
A. LATAR
BELAKANG
Bahan dasar
rokok adalah tembakau. Tembakau terdiri dari berbagai bahan kimia yang dapat
membuat seseorang ketagiahan, walaupun sebenarnya mereka tidak ingain
mencobanya lagi.
Sebenarnya
seorang pelajar belum baik atau boleh merokok di kalangan sekolah, masyrakat
atau kalangan yang lainnya. Karena hal itu dapat berdampak buruk pada
kesehatannya, sekolahnya, dan lain-lain. Biasanya hal ini dilakukan oleh para
pelajar karena kondisi emosi mereka yang tidak stabil membuat mereka melakukan
segala hal untuk melampiaskan emosinya.
Di kota-kota
besar, terutama Jakarta populasi perokok pada usia dini sangatlah tinggi. Hal
ini disebabkan karena kurangnya penyuluhan tentang bahaya rokok dikalangan
sekolah / masyarakat. Atau mungkin jugaa kurangnya kesadaran pada diri mereka
sehingga mereka tidak memperhatikan bahayanya dan juga nanti ke depannya. Oleh
kaarena itu, kami sebagai pelajar akan mensosialisasikan tentang bahaya rokok
serta akibat untuk masa ke depannya lewat makalah ini.
B. ALASAN
SESEORANG MULAI MEROKOK
Alasan
pertama kali merokok dari berbagai hasil penelitian antara lain : coba-coba,
ikut-ikutan, ingin tahu enaknya rokok, sekedar ingin merasakan, kesepian, agar
terlihat gaya, meniru orang tua, iseng, menghilangkan ketegangan, kebiasaan saja
untuk pergaulan, biar tidak dikatakan banci, lambang kede-wasaan, mencari
inspirasi. Alasan lain adalah sebagai penghilang stres, penghilang jenuh,
pencari ilham, gengsi, sukar melepaskan diri, pengaruh lingkungan, iseng, anti
mulut asam, pencuci mulut, kenikmatan.
Khusus bagi
remaja dan anak-anak, suatu studi di Australia tahun 1981 terhadap 5686
anak-anak menunjukkan besarnya pengaruh iklan; anak-anak tersebut diwawancarai
dua kali dengan selang waktu satu tahun dan ditemukan bahwa ke-mungkinan untuk
menjadi perokok pada anak-anak yang menyetujui iklan rokok dua kali lebih besar
daripada mereka yang tidak menyetujui iklan rokok.
Bagi
kebanyakan pelajar, mulai merokok disebabkan oleh dorongan lingkungan.
Contohnya saja, pelajar tersebut merasa tidak enak kepada teman-temannya karena
dia tidak merokok. Sehingga dia pun mulai merokok dan akgirnya menikmati rokok
tersebut. Kebanyakan pelajar juga beranggapan bahwa dengan merokok dirinya
merasa sangat hebat, gaya, dan ditakuti. Padahal, jika dia tidak pandai-pandai
menjaga dirinya, rokok adalah awal dari terjerumusnya seseorang kepada
obat-obatan terlarang.
C. CIRI-CIRI SEORANG PEROKOK
Dibawah ini,
merupakan beberapa ciri dari seorang perokok
Perokok terlihat tenang dengan asiknya
menghisap menghisap rokokü
Pipi perokok terlihat kempotü
Kulit jadi hitamü
Mata merahü
Kuku membiruü
Bibir dan gusi menjadi hitamü
Mudah terserang peyakit batukü
Nafasnya bauü
Nafas seorang perokok tidak kuat dan tidak
panjangü
Efek lain dari rokok juga dapat menimbulkan
1. Gigi
menjadi kuning karena noda dari nikotin
2.
Mengganggu penciuman
3.
Mengganggu pengecapan
4. Infeksi
pada tenggorokan
5. Kanker
paru-paru
6. Borok
pada usus
7. Impotensi
8. Gangguan
kehamilan dan janin
BAB II
PEMBAHASAN
A.
BAHAN-BAHAN KIMIA YANG TERKANDUNG PADA ROKOK
Ketika
menghisap sebatang rokok, sebenarnya kita telah menghirup banyak sekali zat
yang dapat merusak tubuh kita, diantaranya
Nikotin, menyebabkan kecanduan, merusak
jaringan otak, dan darah mudah menggumpal.Ø
Ø Tar, menyebabkan kerusakan pada sel paru-paru,
meningkatkan produksi lendir atau dahak di paru-paru, dan dapat menyebabkan
kanker paru-paru.
Ø Karbon monoksida, yang dapat mengurangi jumlah
oksigen yang dapat diikat darah,dan menghalangi transportasi oksigen dalam
tubuh.
Zat kersinogen, dapat memicu pertumbuhan sel
kanker dalam tubuh.Ø
Zat iritan, dapat mengakibatkan batuk, kanker
paru-paru, dan iritasi pada paru-paru.Ø
B. DAMPAK
ROKOK
Bagi diri
sendiri,
1. Merokok
lebih banyak mendatangkan kerugian dibandingkan keuntungan bagi tubuh
2.
Menimbulkan sugesti kepada diri kita, bahwa jika kita tidak merokok mulut
terasa tidak enak dan asam
3. Rasa
ingin tahu, semangat untuk belajar, dan berbagai hal positif yang ada pada diri
kita hilang ketika kita menjadi seorang perokok
Bagi orang
lain,
1. Ketika
kita sedang merokok, asap rokok kita dapat mengganggu orang lain dan juga
menyebabkan polusi udara
2.
Menyebabkan seseorang yang dekat dengan kita menjadi seorang perokok pasif
3. Jika
membuang puntung rokok sembarangan tanpa mematikan terlebih dahulu sebelumnya,
dapat menyebabkan kebakaran
4.
Menyebabkan meninpisnya lapisan ozon
F. UPAYA
PENCEGAHAN
Beberapa
upaya yang telah dilakukan pemerintah
1. Upaya
yang dilaksanakan oleh Departemen Kesehatan bu-kan suatu kampanye anti merokok,
tetapi penyuluhan tentang hubungan rokok dengan kesehatan.
2. Sasaran
yang ingin dijangkau adalah sasaran-sasaran ter-batas yaitu : petugas
kesehatan, para pendidik, para murid sekolah, para pemuka, anak dan remaja,
para wanita, terutama ibu hamil
3. Kegiatan
diutamakan pada pencegahan bagi yang belum merokok.
4.
Menanamkan pengertian tentang etika merokok, misalnya :
a) Tidak
merokok di tempat-tempat umum, seperti gedung bioskop, bis kota, gedung-gedung
pertemuan dan sebagainya.
b) Tidak
merokok waktu sedang melaksanakan tugas, mi-salnya dokter waktu memeriksa
pasien, guru waktu mengajardan sebagainya.
c) Tidak
merokok dekat anak-anak/bayi.
Saran kami
bagi anda yang belum pernah merokok, sebaiknya anda jangan mencoba-coba merokok
karena dapat membahayakan hidup kita. Terlebih lagi di zaman yang sudah tidak
sehat ini, kita harus pandai-pandai menjaga kesehatan. Biasakanlah untuk hidup
sehat, karena hidup sehat merupakan awal dari sebuah keberhasilan.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Kebiasaan
merokok di kalangan remaja amat membahaya-kan baik ditinjau dari segi
pendidikan maupun kesehatan serta sosial ekonomi. Dipandang dari segi
pendidikan sudah jelas bahwa hal ini akan mengganggu pelajarannya, sedangkan
dari segi kesehatan akibat kebiasaan merokok akan menyebabkan berbagai penyakit
(penyakit serangan jantung, gangguan per-nafasan dan sebagainya). Dari segi
ekonomi merupakan pengeluaran anggaran yang tidak perlu atau pemborosan.
Para orang
tua murid dan guru sekolah agar lebih ketat mengambil tindakan yang positif dalam
hal menanggulangi kenakalan remaja termasuk kebiasaan merokok di kalangan
remaja. Para remaja hendaknya secara aktif mengikuti ceramah tentang bahaya
merokok.
B. PENUTUP
Demikianlah
makalah yang sederhana ini. Kami berharap, makalah ini dapat bermanfaat bagi
para pembacanya sehingga dapat menghindari rokok dan menjalani hidup yang lebih
sehat serta tidak membahayakan kesehatan orang-orang yang berada di sekitarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar