ENSIKLOPEDI Badai Angkasa yang
Indah dan Menakjubkan
Juli 16, 2009 — revoltase
Astronom mengatakan,
bahwa mereka menemukan gejala angkasa yang indah dan menakjubkan, teleskop
angkasa Hubble berhasil merekam gambar badai alam semesta, pada arus kisaran gas
dengan pancaran interaksi badai yang terjadi di wilayah tersebut dan jika
dilihat sangat mirip lautan luas yang dahsyat (lihat gambar).
Foto fenomena angkasa yang indah dan menakjubkan ini dipublikasikan untuk
merayakan 13 tahun teleskop angkasa Hubble yang bergerak dalam orbit, nomor
seri yang tampak dalam foto adalah bintang tetap M17 dalam lingkup pembentukan
pada sebuah wilayah yang sangat kecil. Sama seperti Nebula Cygnus, M17 letaknya
di bintang Sagitarius yang memisahkan bumi kira-kira 5.500 tahun cahaya.
Gambar mengisi ruang lingkup sekitar 3 tahun cahaya, ini dengan bumi sampai
memisahkan bumi paling dekat jaraknya setara dengan bintang tetap. Warna badai
alam semesta tergantung pada gas yang berbeda, warna merah menandakan belerang,
hijau menandakan hidrogen, dan warna biru menandakan oksigen. (erabaru.net)*
Ilmuwan Menemukan Dunia Baru Juli 16, 2009 —
revoltase
Penemuan dalam dunia astronomi :
penemuan planet baru dan kemungkinan adanya tanda-tanda air dibawah permukaan
Mars. Sebuah tim astronomi Amerika dari Universitas California, Berkley, minggu
lalu mengumumkan penemuan planet seperti Bumi berorbit pada bintang seperti
layaknya.
Seorang anggota tim, Paul Butler dari institusi Carnegie, Washington
mengatakan: “ini adalah planet bintang yang terkecil yang pernah terdeteksi dan
planet berbatu angkasa jenis baru pertama.” Pada sekitar 7.5 kali dimensi
planet kita, “ini seperti saudara tua Bumi”.Meskipun tidak ada informasi
langsung mengenai komposisi planet. Berdasarkan dimensi dan orbitnya planet in
kemungkinan berbata-batu. “Saya pikir apa yang kita lihat disini adalah
pertengahan antara planet seperti Bumi dan versi panas raksasa es Uranus dan
Neptunus,” Kata Gregory Laughlin dari University of California.
Hanya 15 tahun cahaya jaraknya, dalam konstelasi Aquarius, planet baru ini berorbit pada bintang kecil yang tidak seperti pada umumnya, Gliese 876, bersama dengan planet raksasa gas yang pernah terdeteksi sebelumnya.
Hanya 15 tahun cahaya jaraknya, dalam konstelasi Aquarius, planet baru ini berorbit pada bintang kecil yang tidak seperti pada umumnya, Gliese 876, bersama dengan planet raksasa gas yang pernah terdeteksi sebelumnya.
Dengan terus memonitor bintang ini lebih dari tiga tahun melalui Keck Keck
Observatory di Hawaii yang baru-baru ini diperbaharui, tersedia data baru. Pada
hampir 3.2 juta kilometer dari mataharinya, planet ini bertemperatur lebih dari
400oC. “Karena planetnya berada dalam orbit dia harian, panas temperaturnya
seperti oven, kami tidak mengharapkan adanya kehidupan,” kata Mr Butler.
sementara itu, pada orbit disekitar Mars, pencarian kehidupan tetap
berlanjut setelah keberhasilan peluncuran dua 20 meter radar boom pada pesawat
ekspress Mars Eropa.
Keterlambatan terjadi pada waktu akan membuka antenna pertama pada 8 Mei,
pada waktu salah satu dari tiga belas seksi gagal terkunci. Hal ini sangat
vital untuk investigasi tahap kedua mencari adanya air dibawah Mars, sehingga
dapat digunakan untuk menunjang kehidupan. Peralatan lainnya di pesawat luar
angkasa baru-baru ini mendeteksi adanya aurora di Mars untuk pertama kalinya,
Jenis yang belum pernah dilihat sebelumnya dalam system matahari.
Termotivasi oleh keberhasilan baru-baru ini, Teleskop angkasa NASA pencari
planet luar angkasa, direncanakan untuk diluncurkan pada 2014, dan misi ESA
Darwin, diluncurkan pada 2015 secepat mungkin, akan terus mencari planet
seperti Bumi dan tanda-tanda kehidupan di planet luar.
Kehidupan di luar bumi sudah bukan hal yang
mustahil lagi. Pada Kamis, 18 April kemarin para ilmuwan NASA mengumumkan bahwa
mereka telah menemukan tiga planet mirip bumi yang siap ditinggali.
Identifikasi mereka didasarkan pada penelitian menggunakan satelit Kepler yang
telah mengawasi lebih dari seratus lima puluh ribu bintang dengan harapan untuk
menemukan planet yang mirip bumi.Ketiga planet itu ditemukan di dua sistem tata surya yang berbeda. Penamaannya pun mengikuti sistem tata surya yang menjadi inangnya, dan dibedakan dengan urutan abjad di belakangnya. Ketiganya adalah, Kepler-62e dan Kepler-62f yang ditemukan pada sistem tata surya Kepler-62, dan Kepler-69c yang ditemukan pada sistem tata surya Kepler-69.
Dua planet pertama telah dipublikasikan lewat jurnal Science Kamis lalu, sedangkan planet ketiga yang juga diduga dapat ditinggali dipublikasikan lewat The Astrophysical Journal.
“Semakin banyak kami menjelajah, bumi semakin tidak istimewa dan semakin banyak planet mirip bumi yang kami temukan,” kata Thomas Barclay, seorang peneliti Kepler di Bay Area Environmental Research Institute Sonoma, California seperti dilansir situs CNN Kamis lalu.
Seperti apakah planet-planet itu? “Semakin kecil sebuah planet, dia akan semakin keras dan
semakin jauh dari anggapan bahwa dia terbuat dari gas,” kata William Borucki,
Investigator Sains Kepler di NASA Ames Research Center.
Hal inilah yang membuat Kepler-62f yang
ukurannya 40% lebih besar dari bumi berpotensi untuk menjadi pengganti bumi.
“Planet ini lebih keras,” kata Borucki, “dengan massa tanah dan air di
dalamnya,” lanjutnya. Masa revolusi planet ini adalah sekitar 267,3 hari waktu
bumi.“Bila kita berdiri di atas planet Kepler-62f, bintang-bintang akan terlihat lebih besar daripada matahari yang dilihat dari bumi, tetapi tingkat keterangannya lebih seperti berjalan di atas bumi pada hari yang berkabut,” lanjut Bolucki.
Kepler-62e memiliki ukuran yang lebih besar, sekitar 60% lebih besar dari bumi dan lebih dekat dari bintang inangnya (seperti matahari pada sistem tata surya kita). “Planet ini lebih terlihat seperti ‘water world’ dengan lautan yang dalam,” kata Bolucki. Masa revolusinya pun lebih sedikit dari Kepler-62f, yaitu sekitar 122,4 hari waktu bumi.
“Semua planet yang telah ditemukan sangatlah berbeda dengan planet-planet yang ada di sistem tata surya kita,” Bolucki melanjutkan.
Sedangkan Kepler-69c mengorbit pada bintang inang yang hampir sama dengan matahari kita. Ukurannya diperkirakan 70% lebih besar dari bumi, planet ini juga diperkirakan sebagai planet lautan dengan samudera yang dalamnya ratusan kilometer. Planet ini menjadi planet paling menarik di antara yang lain. Pasalnya, planet ini merupakan planet paling kecil pada sistem tata suryanya yang mirip matahari.
Kata Barclay, planet ini tidak memiliki permukaan yang keras, bahkan lebih mirip dengan Venus. Hal ini dikarenakan sedikitnya informasi yang dapat diketahui tentang planet ini.
“Kemungkinan, bila di sana ada kehidupan, akan sangat berbeda dengan yang biasa kita lihat di dunia kita,” kata Barclay melanjutkan.
Jarak bintang tempat planet-planet ini menginang akan menjadi pertimbangan yang cukup berat. Jarak Kepler-62 dari bumi adalah sekitar 1.200 tahun cahaya sedangkan Kepler-69 sekitar 2.700 tahun cahaya. Dengan satu tahun cahaya dalam ruang hampa sama dengan 6 triliun mil.
“Bila para ilmuwan boleh memberi gagasan tentang zona yang dapat ditinggali, bumi dan Mars adalah pilihan paling tepat. Tetapi, Mars tidak memiliki cukup gravitasi untuk menahan atmosfer dan membuatnya tidak dapat memberikan suhu yang memadai,” kata Lisa Kaltenegger, ketua tim peneliti di Max Planck Institute for Astronomy Heidelberg, Jerman, pada jumpa pers yang bertajuk Mars rover Curiosity has uncovered evidence.
Dunia lain yang mungkin berkehidupan
Borucki mengatakan bahwa 3 planet baru yang
ditemukan adalah kandidat yang jauh lebih baik dibanding planet lain untuk
ditinggali. Meskipun, segelintir yang lain masih dimungkinkan untuk menjadi
tempat tinggal.Mungkin kita sebut Kepler-22b yang diumumkan pada Desember 2011 dan telah dianggap sebagai kandidat yang potensial sebagai tempat tinggal. Planet ini memiliki radius 2,4 kali bumi dan berjarak hanya 600 tahun cahaya. Temperaturnya juga hampir sama dengan bumi, seperti dimodelkan oleh Borucki dan kolega-koleganya. Bintang inangnya lebih redup dan lebih dingin dibanding matahari kita, tetapi planet ini 15% lebih dekat dengan bintang inangnya dibanding bumi dengan matahari.
Ada juga planet Gliese-581g yang ditemukan pada September 2010 yang dianggap lebih mirip bumi dibanding Kepler-22b dengan kecocokannya pada tanaman dan hewan. Jaraknya pun lebih dekat, yaitu hanya sekitar 20 tahun cahaya.
Dalam satu sistem tata surya yang sama masih ada satu planet kandidat lagi, Gliese-581d yang juga menarik untuk menjadi tempat tinggal. Seperti dilansir oleh Planetary Habitability Laboratory, sebuah lembaga di University of Puerto Rico, Arecibo. Meskipun demikian, seperti planet-planet lain mereka belum melihat atau menguji atmosfernya secara langsung. Jadi, anggapan bahwa planet-planet itu dapat ditinggali masih sekedar teori.
“Kadang, ketika menemukan sebuah contoh planet, Anda akan mulai banyak melihat yang sama dengannya,” kata Sara Seager, professor sains planetary di Massachusetts Institute of Technology. Sebelumnya dia adalah salah seorang anggota tim Kepler, tapi sekarang bekerja secara independen.
“Planet yang dapat ditinggali mungkin saja ada di mana-mana,” katanya.
Seager menyebut penemuan ketiga planet itu adalah ‘peristiwa besar’, tetapi ketertarikannya meredam karena planet-planet yang telah diumumkan sebagai ‘dapat ditinggali’ mungkin tidak akan bisa diteliti lebih detail, karena jaraknya yang sangat jauh.
“Kita mungkin tidak akan tahu bahwa salah satu diantara mereka memiliki air atau tanda-tanda kehidupan,” katanya.
Planet Kembaran Bumi Baru Ditemukan, dan
Al-Quran Sudah Menyinggungnya Di Abad Ke-7
3 Januari 2012 pukul 8:10
“ST LOUIS, SELASA - Sebuah planet asing yang baru ditemukan di luar
tata surya kita (planet ekstrasolar), memiliki massa hanya tiga kali Bumi.
Planet tersebut mungkin memecahkan rekor sebagai planet asing terkecil saat
ini.
Para astronom berhasil mendeteksi dengan teknik lensa gravitasi yang
memanfaatkan penguatan dari cahaya bintang di seberangnya. Obyek langit yang
mirip dengan Bumi atau disebut super-Earth ini berada pada jarak
3.000 tahun cahaya dari Bumi (satu tahun cahaya sama dengan 9,46 triliun
kilometer).” Kompas.com
“Badan antariksa Amerika Serikat (NASA) mengumumkan temuan baru yang
dihasilkan satelit Kepler, Kamis 26 Agustus 2010.
Kepler menemukan kelompok planet alien, planet-planet yang tak pernah
dilihat sebelumnya itu mengelilingi sebuah bintang — seperti planet dalam tata
surya yang mengelilingi Matahari. Temuan itu dinamakan sistem Kepler 9. ” vivanews.com
Ketika saya membaca berita sains di Kompas.com, dan menemukannya lagi di
Vivanews.com beberapa hari yang lalu tentang Penemuan Ilmuwan adanya planet
kembaran bumi. Saya merasa sangat takjub. Bukan hanya takjub pada penemuan
ilmuwan, melainkan takjub pada Kemaha Besaran dan Kemaha Benaran Allah dalam
segala Firaman-Nya.
Semenjak kuliah di Jurusan PAI (Pendidikan Agama Islam), saya mulai
menyukai hal ihwal tentang sains, khususnya alam semesta. Dan suatu hari saya
menemukan sebuah ayat yang membuat hati saya berdegup kencang, dipenuhi rasa
penasaran dan harapan akan kebenaran ayat itu (bukan kebenaran ayat itu sendiri
maksudnya, tapi lagi-lagi bukti atau penemuan ilmuwan yang berhubungan dengan
hal ini. Sebab ayat-ayat kauniyah, ayat-ayat tentang alam semesta, pasti akan
terbukti kebenarannya secara ilmiah), dan hal itulah yang saya tunggu-tunggu
dibarengi rasa penasaran dan ragu.
Ketika mendapat informasi tentang penemuan ilmuwan, bahwa ada planet lain diluar
angkasa yang mirip bumi, (Planet Kembaran Bumi). saya langsung membuka
Al-Quran dan kembali membuka ayat ini,
اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ وَمِنَ
الْأَرْضِ مِثْلَهُنَّ يَتَنَزَّلُ الْأَمْرُ بَيْنَهُنَّ لِتَعْلَمُوا أَنَّ
اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ وَأَنَّ اللَّهَ قَدْ أَحَاطَ بِكُلِّ شَيْءٍ
“Allah lah yang menciptakan 7 langit dan sejumlah yang sama (planet-planet)
serupa Bumi. Perintah Allah berlaku pada mereka. agar kamu mengetahui
bahwasannya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya ilmu Allah
benar-benar meliputi atas segala sesuatu.” (QS. Surat 65 Ayat 12
).
Ayat ini jelas menyinggung tentang keberadaan suatu planet yang mirip
dengan bumi, dan bisa jadi kemiripan dengan bumi ini bukan hanya dalam wujud
fisik bumi yang bisa dihuni oleh manusia, bahkan tidak menutup kemungkinana
kemiripannya pun dalam hal yang sama dengan bumi, planet tersebut dihuni oleh
makhluk lain yang bisa berfikir. Hal ini bisa anda fahami dari kata, ” Peritah
Allah berlaku pada mereka” dari ayat tersebut.
Kajian Nahwu Ayat Tersebut.
Karena saya sedikit mempelajari ilmu nahwu meski masih sangat dangkal, maka
saya mencoba (maksudnya berusaha sambil belajar memahami Al-Quran secara Lafadz
Arabnya) memahami ayat tersebut dari pandangan Nahwu, ilmu yang membahas
susunan kalimat bahasa Arab.
اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ وَمِنَ
الْأَرْضِ مِثْلَهُنَّ يَتَنَزَّلُ الْأَمْرُ بَيْنَهُنَّ لِتَعْلَمُوا أَنَّ
اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ وَأَنَّ اللَّهَ قَدْ أَحَاطَ بِكُلِّ شَيْءٍ
Coba anda perhatikan penggalan ayat ini,
وَمِنَ الْأَرْضِ مِثْلَهُنَّ يَتَنَزَّلُ
الْأَمْرُ
Khususnya kata, “Min”, مِنَ, min mempunya
i banyak makna, diantaranya, Liba’diyah, artinya permulaan, atau yang
“tempat memulai”. Jika Min di situ bermakna liba’diyah atau “tempat memulai”
berarti Bumi adalah yang jadi pangkal utama dari apa yang disinggung
selanjutnya, yaitu “sesuatu yang menyerupainya”. artinya, bahwa ada planet lain
disamakan dengan Bumi. Dan kesamaan ini dalam segala hal, hampir pada seluruh
aspeknya. Sebab kata, Mitsluhuna, مِثْلَهُنَّ, berarti diserupakan
secara seluruhnya (meski tidak seperti pinang dibelah dua).
Dan maksud planet lain diserupakan dengan bumi bukan pula berarti bahwa
bumi yang diciptakan lebih dulu, atau yang mempunyai kehidupan lebih dahulu.
maksudnya bukan kesitu, melainkan, dalam “hal kesamanaan” yang menjadi titik
utamanya adalah Bumi, planet lain ada yang sama dengan bumi.
Kenapa dalam bahasanya planet lain yang disamakan dengan Bumi? bukan bumi
disamakan dengan planet lain? Anda tentu mengerti: pertama, kita manusia jelas
sangat mengenal bumi, maka ketika planet lain sama dengan bumi berarti bukan
hanya dalam bentuk fisiknya yang bulan atau sebagai benda angkasa semata,
melainkan dalam aspek yang lainnya, termasuk kehidupannya. tapi jika planet
lain jadi titik pangkal kesamaannya, artinya bumi sama dengan planet lain, maka
hal ini jelas sulit dimengerti, terlalu umum, sebab planet sangat banyak dan
banyak pula ragamnya.
Sedangkat lafadz selanjutnya, يَتَنَزَّلُ الْأَمْرُ بَيْنَهُنَّ, “Allah menurunkan
urusan (perintah) yang berlaku sama antara mereka”, jelas kalimat ini
menyinggung makhluk yang berakal yang tinggal di sebuah planet. Berarti
lafadz ini menyinggung adanya kehidupan biologis di luar angkasa sana.
Jadi, tidak menutup kemungkinan bahwa, bahkan tidak mustahil, ada kehidupan
lain di luar angkasa sana seperti halnya kehidupan bumi, coba anda simak ayat
ini.
“Dan diantara kekuasan-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan
makhluk-makhluk yang Dia sebarkan di keduanya. Dan dia berkuasa mengumpulkan
keduanya apabila Dia menghendaki.” (QS. 42 Ayat 29 ).
Ayat ini jelas menyinggung adanya kehidupan makhluk biologis yang tersebar
di luar angkasa, atau di alam semesta ini. Kehidupan biologis berarti bukan
hanya ada di bumi. bahkan Jika Allah berkehendak, Dia berkuasa mengumpulkan
keduanya, seperti penggalan ayat di atas. jadi mungkin saja suatu saat
benar-benar ada kunjungan dari makhluk lain ke bumi, atau manusia ke planet
lain yang berpenghuni.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar