Translate

Kamis, 30 Januari 2014

Surat Pembaca Bhs Indonesia IX/2


Surat pembaca yang membahas tentang kebersihan Toilet di sekolah
Toilet tak terurus Toilet yang kotor, bau tak sedap yang  tercium, saluran pembuangan yang tersumbat dan cat tembok yang rusak. Itulah keadaan toilet siswa di sekolah saya saat saya memasukinya pada Kamis, 16 Februari 2012 lalu.
Bukan hanya saya, tapi siswa lain sebagai pengguna toilet, juga merasakan ketidak nyamanan ini. Menurut saya, hal ini bukan hanya disebabkan kurangnya perhatian penjaga kebersihan sekolah.
Namun, juga disebabkan oleh siswa yang tidak bertanggung jawab atas penggunaan toilet dan tidak memperdulikan kebersihan toilet yang menambah kesan ‘tak terurus’ pada toilet tersebut.
Pihak sekolah  khususnya penjaga kebersihan sekolah, seharusnya dapat lebih memperhatikan kebersihan toilet. Tak lupa siswa sebagai pengguna toilet seharusnya memiliki kesadaran sendiri untuk menjaga kebersihan di toilet, agar tercipta kenyamanan di toilet.



Beli Nokia di Oke Shop Paagon Mall Semarang Mengecewakan
Pada tanggal 2 Januari 2014 (malam hari), saya membeli handphone Nokia di Oke Shop Paragon Semarang. Kemudian handphone tersebut dicoba dan tidak ada masalah. Keesokan harinya setelah saya charge sampai full, handphone tersebut saya simpan di tas bersama dengan handphone saya yang lainnya.Tetapi pada saat saya lihat kembali ternyata layarnya rusak. Hari itu juga saya bawa ke Oke Shop Paragon dan akhirnya handphone tersebut dikirimkan ke service center Nokia.Beberapa hari kemudian Oke Shop menginformasikan kalau tidak ada garansi untuk kerusakan layar dan pemilik sendiri yang harus membawa ke service center Nokia untuk perbaikannya


Assalamualaikum, wr wb.
Musim Pancaroba memang sangat mengganggu untuk beberapa hal. Hal ini saya rasakan ketika  sedang melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas, khususnya kelas 94. Suasana di kelas tampak tidak nyaman karna banyaknya sampah berserakan dan debu yang bertebangan di lantai.  Terdapat retakan-retakan lantai di depan meja paling depan, akibat masuknya air hujan kedalam kelas. Lantai tampak berwarna hitam akibat debu yang tercampur kotoran yang disebabkan oleh air hujan, cap sepatu di setiap sudut lantai, dan kurangnya kesadaran dari individu siswa masing-masing. Kondisi ini memicu hewan pengisap darah untuk bersarang di setiap sudut kursi dan meja. Saya merasakan dampaknya sendiri. Hal ini memang terlihat sangat kecil, tetapi menimbulkan dampak yang sangat besar bila terkena serangannya.
Sebelumnya, saya sangat berterima kasih kepada bapak Kepala Sekolah yang telah membuat SMPN 179 menjadi bersih dan asri. Banyaknya pohon-pohon menambah pasokan oksigen dan mempercantik sekolah, fungsi pepohonan itu juga sebagai penampung air ketika hujan deras mengguyur, tetapi itu tidak cukup untuk menahan air hujan yang mengalir karna rendahnya dataran sekolah dibanding jalanan depan sekolah. Yang pertama, sekiranya bapak Kepala Sekolah berkenan membetulkan segera retakan-retakan yang berada di kelas 94, karna pecahan lantai  dapat melukai siapapun orang yang sedang melewati lantai tersebut. Yang kedua, sekiranya bapak Kepala Sekolah juga berkenan mengadakan program “Fogging” atau semprotan demam berdarah, untuk mengurangi ancaman siswa terserang penyakit yang disebabkan oleh nyamuk seperti malaria, demam berdarah dan lain-lain.  Yang terakhir, untuk bapak Kepala Sekolah saya mengingatkan untuk selalu memberikan amanat kepada seluruh siswa untuk menjaga lingkungan dan memberikan kesadaran akan bahayanya membuang sampah tidak pada tempatnya.
Wassalamualaikum, wr wb.



Tanggung Jawab Siapa Kebersihan Kelas ?

Kebersihan di sekolah saya bisa dibilang kurang memadai. Ditandai dengan kurangnya tempat membuang sampah di tiap-tiap kelas, dan kurangnya kesadaran murid tentang kebersihan kelas. Selainkebersihan di dalam kelas, kebersihan di kamar mandi juga tidak memadai. Walaupun ada petugas yang membersihkan toilet, tetapi tetap saja selalu ada bau tidak sedap dari kamar mandi .Kami selaku para siswa berharap agar Kepala Sekolah dapat bertindak secepatnya dalam menangani hal ini.



KURANGNYA KEDISIPLINAN DI SEKOLAH
Anak Berseragam Main di Mall Setiap orangtua tentu tidak ingin anaknyamengalami kegagalan dalam jalur pendidikannya. Semua ingin agar anak-anaknya menjadi manusia cerdas dan berbudi pekerti yang luhur sehinggakehidupannya kelak dapat bahagia. Oleh karena itulah setiap orangtua selaluingin menyekolahkan anaknya setinggi mungkin. Melalui tulisan ini saya inginmembagi informasi kepada segenap orangtua dan sekaligus menyampaikansaran agar kondisinya tidak semakin mengkhawatirkan. Informasi ini berkaitdengan adanya anak-anak usia sekolah dan berseragam sekolah namun sayamelihat mereka berada di mall seputar kawasan Semarang. Ketika mereka berada di sana saya lihat jam tangan saya ternyata masih pada jamjam sekolah.Saya tidak yakin kalau mereka berada di situ dalam rangka tugas dari guru.Mereka lebih terlihat dalam keadaan santai tanpa tujuan yang jelas.Bahkan satu hal yang lebih membuat saya prihatin adalah di antara merekaadalah anak perempuan. Hal ini tentu tidak sekadar kekhawatiran dari sisi ilmudan kedisiplinan sekolah, namun masalah kerawanan salah pergaulan harusmenjadi perhatian semua pihak. Apalagi mereka berada di situ tanpa tujuanyang jelas, hanya sekadar nongkrong, ngobrol, dan bahkan merokok. Sayamenduga bahwa orangtua mereka tidak tahu jika mereka berbuat seperti ituhampir setiap hari. Pada saat jam sekolah mereka pun bubaran sehinggaterkesan mereka tidak membolos sekolah karena sampai di rumah pada jam pulang sekolah. Sebenarnya pemerintah kota juga sudah berkali-kali mengambiltindakan terhadap siswa-siswa yang demikian melalui operasi ketertiban. Namun demikian perlu juga dijalin kerja sama dengan orangtua anak-anak yangterjaring operasi agar orangtua mengetahui kebiasaan anaknya.