Translate

Selasa, 29 September 2015

Naskah Drama 3

CONTOH TEKS DIALOG DRAMA PENDIDIKAN

Judul : hasil kerja keras murid – murid di pedalaman kalimantan

pemeran : ibu guru, kepala sekolah, murid , murid 2, murid 3, murid 4, beberapa orang tua murid
setting : di sesuatu sekolah swasta di pedalaman kalimantan
Pengantar cerita ......tulis sendiri........
................................................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................................................
adegan 1
ibu guru ( berdiri di depan kelas ) : murid – murid, bln. Depan telah mulai ujian nasional.. Bagaimana, apakah kalian telah siap ?
Murid : belum bu.. Terasa belum seluruh materi ujian saya kuasai.
Murid 3 : iya bu.. Saya takut bila sampai tidak lulus nanti
murid 2 : terlebih tahun tempo hari nyaris seluruh siswa sekolah ini tidak lulus ( dengan nada serak nyaris menangis )
ibu guru : ibu juga prihatin dengan rendahnya tingkat kelulusan di sekolah kita ini.
Murid 4 : disamping itu, mental kita juga lantas ciut bu dikarenakan mesti berhimpun dengan sekolah negeri di kecamatan sepanjang ujian nasional nanti
ibu guru : tenang anak-anak.. Tak perlu berkecil hati.. Tak perlu juga kurang percaya diri serta takut. Ibu dapat lakukan apa pun agar siswa sekolah ini dapat lulus 100%. Mulai besok pagi, ibu dapat berikan pelajaran tambahan berbentuk kajian soal-soal. Bagaimana ?
Murid : masalah biayanya bagaimana bu ?
Murid 2, murid 3, murid 4 : iya, bagaimana bu ? Kami sungkan bila mesti minta duit tambahan ke orang tua.
Murid 4 : untuk melacak duit sendiri lalu kita tak ada waktu
ibu guru : anak-anakku.. Ibu tidak menginginkan bayaran.. Yang ibu inginkan cuma kalian seluruh lulus.. Ibu ikhlas lahir serta batin
murid : sungguh mulia hati ibu.. Cuma tuhan kelak yang dapat membalas kebaikan ibu ( sembari menangis haru )

Pengantar cerita ......tulis sendiri........
................................................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................................................
adegan 2
( setting : 1 hari sebelum saat proses ujian nasional )
kepala sekolah ( berikan sambutan ) : murid – murid, besok kalian dapat menghadapi ujian nasional yang disebut penentu kelulusan kalian. Bpk meyakini, bekal yang didapatkan dari ibu guru telah optimal. Saat ini tugas kalian lah untuk menunjukkan bahwa kalian dapat jadi kebanggaan kami terlebih kebanggaan ibu guru. Pada ibu guru, mohon untuk berikan sambutan penyemangat untuk beberapa murid..
Ibu guru ( maju ke depan serta berdiri di samping kepala sekolah ) : anak – anakku, tidak merasa telah sebulan kalian berjuang keras menghadapi ujian nasional. Berangkat lebih awal serta pulang menyambut senja. Ibu bangga lihat motivasi kalian.. Ibu bangga lihat kerja keras kalian seluruh.. Apa pun kelak akhirnya, ibu akin bila kalian seluruh sudah lakukan yang terbaik, bukan sekedar untuk diri kalian saja tetapi juga untuk sekolah, dan untuk orang tua serta keluarga kalian. Janganlah lupa untuk senantiasa berdoa pada tuhan, minta untuk diberikan kelancaran serta kemudahan saat memngerjakan masalah – masalah ujian nasional kelak.. Sebagai penutup dari acara ini, silahkan beberapa murid untuk maju ke depan, memohon restu pada Bpk kepala sekolah dan beberapa Bpk / ibu guru yang lain..
( lantas satu per satu siswa maju ke depan untuk bersalaman memohon restu pada kepala sekolah serta beberapa guru )
Pengantar cerita ......tulis sendiri........
................................................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................................................
adegan 3
( setting : acara pengumuman kelulusan ujian nasional yang di hadiri oleh beberapa orang tua / wali serta murid )
ibu guru : selamat pagi.. Pertama saya sebagai wakil dari pihak sekolah mengucapkan terima kasih atas kehadiran Bpk / ibu orang tua / wali murid dalam acara pengumuman kelulusan. Untuk menyingkat waktu, dapat segera saya bagikan surat pengumuman untuk masing – masing siswa. Mohon pada orang tua / wali dari siswa yang namanya saya panggil, mohon untuk maju ke depan.
( lantas ibu guru memanggil nama siswa satu per satu. Tidak lama lantas, situasi ruangan jadi gaduh penuh haru tangisan dan teriakan bahagia )
ibu guru : selamat pada seluruh siswa bahwa tahun tingkat kelulusan sekolah kita 100%. Ini seluruh yaitu buah manis dari hasil kerja keras kalian. Sekali lagi selamat atas kelulusan kalian.. Selamat meniti jenjang pendidikan yang lebih tinggi serta semoga kalian seluruh sukses emnggapai cita – cita.
( seluruh siswa maju ke depan, bersalaman serta mencium tangan ibu guru )







Tema : Murid Badung
(By : Anggit Eka Y.)



Pemeran : (hanya contoh)
1.      Andika F. N (sbg. Rendi dan Pak. Sulaiman Suryodiningrat)
2.      Angelia K (sbg. Narator dan Tiara)
3.      Anggit Eka Y (sbg. Putri dan Bu. Indri)
4.      Anindita S. P (sbg. Yoma )
5.      Anindito Y. P (sbg. Pangestu Suryodiningrat)
6.      Aqmal R (sbg. Rama



Pendaftaran, penyeleksian dan penerimaan murid baru sudah selesai. Tidak lengkap rasanya jika di satu sekolah tidak diadakan MOS untuk murid baru. Hari ini hari Rabu. Hari dimana pembacaan ruang untuk MOS plus siapa-siapa aja yang bakal jadi sekawan seperjuangan melewati MOS. Pak Sulaiman, adalah kepala sekolah SMP Tunas Bangsa tercinta yang ngebacain pengumuman itu. Badannya yang gendut dan gaya keratonnya ngebedain banget sama guru-guru yang lain.

Pak Sulaiman : Anak-anak yang Bapak sayangi dan Bapak banggakan, Bapak sangat senang dengan kedatangan muka-muka ceria generasi Bangsa yang dapat menimba ilmu di sekolah kita tecinta. Pagi yang cerah ini, Bapak akan membacakan kelas MOS kalian besok. Ini hanya kelas sementara sampai MOS selesai. Dan kelas terakhir, kelas semut. Rama Putro Baskoro, Rendi Maharja Pratama, Tiara Rahmawati dan Tania Yoma Namira
Rama     : Sial! Kenapa harus kelas terakhir!
Tiara      : Aku ga nyangka kita sekelas MOS! Aku senang kita bisa sekelas
Rendi     : Iya Ra, aku juga senang kok. Oh ya, kenalin ini Yoma, temen se SD
Yoma     : Hai, aku Yoma
Tiara      : Aku Tiara, salam kenal ya. Gimana kabar kamu hari ini?
Yoma     : Ya
Rendi     : Ra, Yoma orangnya emang agak cuek sama orang yang baru dikenal. Jadi jangan dimasukin ke hati ya jawabannya barusan
Tiara      : Oh, oke
Hari ini hari Kamis. Hari dimana MOS resmi dimulai. Tiara, Rendi, dan Yoma sudah siap dengan properti yang harus mereka bawa hari ini. Tapi tidak pada Rama. Rama kesiangan  karena semalem nonton bola. Dia juga lupa sama properti yang seharusnya dia bawa.
Putri       : Pagi dek, kenalin aku Putri. Yang bakal nge-MOS kalian selama 2 hari. Oh ya kenalin ini..

Pangestu : Aku Pangestu Suryodiningrat, anak kepala sekolah sekaligus ketua OSIS di sekolah ini
Putri        : Udah deh, ga usah tebar pesona gitu. Kampungan tauuu. Sekarang giliran kalian kenalin diri dan cek perlengkapan ya. Dimulai dari kamu (tunjuk Rendi)
Rendi     : Aku Rendi Maharja Pratama dari SD 001 Balikpapan Selatan
Tiara      : Hai kak, saya Tiara Rahmawati dari SD Kencana Balikpapan Barat
Yoma     : Tania Yoma Namira, SD 001 Balikpapan Selatan
Pangestu : Ini kok Cuma 3! Satunya mana!
Rama     : Disini. Sorry telat
Putri        : Tunggu anak baru. Kamu ga punya sopan santun ya. Kenapa kamu telat?
Rama     : Kesiangan
Pangestu : Properti? Di Mana?
Rama     : Ga bawa
Putri        : Kamu bisa jawab lebih lengkap ga sih? Minta maaf kek sebelumnya. Jelasin yang lengkap kenapa bisa telat!
Pangestu : Ga usah pake penjelasan segala. Cepat kamu ke bawah tiang bendera!
Putri        : Apa ga kecepatan kita hukum dia Tu? Ini baru mulai, belum juga satu jam
Pangestu : Aku ketua OSIS di sini. Diam trus ikutin!
Putri        : Gayamu. Dasar anak kepsek
Pangestu : Anak telat. Siapa namamu?
Rama     : Rama. Ngapain nanya-nanya
Pangestu : Tulis nama kamu di sini, cepat ke tiang bendera
Rama     : Aku ga mau! Aku cuma mau duduk trus dengar ocehan mu lagi di sini
Pangestu : Kurang ajar! Cepat kelapangan! (narik tangan Rama)
        Sementara Pangestu menghukum Rama di lapangan, Putri ngelanjutin nge MOS nya di kelas.

Putri        : Kita lupain aja kejadian barusan. Sekarang aku mau kalian satu per satu ngejelasin kenapa mau masuk SMP Tunas Bangsa
Yoma     : Aku milih SMP Tunas Bangsa karena sekolahnya favorit
Rendi     : Aku mau lebih ngembangin ilmu ku disini kak
Tiara      : Emang sudah dari SD aku mau masuk sekolah ini. Selain sekolah favorit, sekolah ini juga didominasi anak pintar
Pangestu : Puuuuttrrrrriiii (Pangestu teriak manggil Putri)
Putri        : Kenapa sih Tu? Ngapain teriak segala
Pangestu :  Anak yang telat tadi kabur!
Putri        : Ko bisa? Kamu ga jaga?
Pangestu : Tadi cuma aku tinggal sebentar ambil kantong kresek biar dia bersihin halaman ini
Putri        : Ya udah lah aku cari dia dulu. Kamu sih, sana kamu gantiin aku deh di kelas

        Pangestu pun segera menuju kelas untuk melanjutkan kegiatan MOS. Dari pagi sampai selesai Putri tidak juga kembali ke kelas. Sampai akhirnya bel berbunyi (kriiiiiiiing).

Pangestu : MOS hari ini selesai. Kalian bisa berdo’a masing-masing dan pulang (pergi ninggalin kelas)
Tiara      : Ren, Yom ke kantin yuk
Rendi     : Aku mau langsung pulang Ra, aku sudah dijemput di atas. Kamu bareng Yoma aja
Yoma     : Ya udah deh, bye Ren. Hati-hati ya. Yuk Ra ke kantin
Tiara      : Yuk
        Waktu jalan ke kantin, mereka berdua tidak sengaja melihat Rama sedang duduk di depan Lap. IPA. Tapi tidak sempat menegur, Ka Putri datang.
Yoma     : Eh Ra, itu bukannya anak yang tadi telat ya?
Tiara      : Oh iya, ngapain ya dia di situ?
Putri        : Tiara, Putri, liat ka Pangestu ga?
Tiara, Yoma         : eee enggak ka, emangnya kenapa ka?
Putri        : Gapapa ko de, thanks ya
Tiara        : Oke ka
Yoma      : Eh, anak yang tadi mana? Ko hilang
Tiara        : Udah lah Yom, mending kita langsung ke kantin. Makan, minum, kenyang trus pulang.
        Hari ke 2 MOS dimulai. Rama, anak yang kemaren datang telat dan tidak membawa properti satupun datang paling pagi dari anak-anak yang lain. Dan kebetulan Pangestu datang pagi karena bawa motor sendiri.
Rama       : Telat! Ga malu apa sama yang juniornya
Pangestu : Heh ngaca kamu, jangan ngomong sembarangan. Aku bisa aja aku keluarin kamu dari sekolah ini! Aku anak kepsek. Inget tu. Catet di jidat (Pangestu ninggalin kelas karena marah sama Rama)
Rama       : Anak kepsek aja bangga. Aku nih, anak Sapri Supardi bin Rajawali
(narator : tidak lama kemudian, Tiara, Yoma dan Rendi datang)
Tiara        : Ayo kita masuk kelas
Yoma, Rendi           : Ayoo
Tiara        : Hai, kamu Rama kn?
Rama       : Iya, knapa? (Rama keluar kelas ninggalin Tiara)
Rendi       : Udah lah Ra, anak kaya gitu ngapain kamu sapa
Yoma      : Bener tuh kata Rendi, bentar lagi bel bunyi ayo kita masuk.
(narator : tidak sampai semenit bel berbunyi, kriiiing!!!!)
Pangestu : Pagi de, ga tau ada angin apa ya kelas kita lengkap
Rama       : Nyindir saya kak?
Putri        : Udahlah, masalah kemaren jangan digedein. Sekarang tugas kalian gambar sesingkat mungkin denah gapura utama sampai ke kelas ini. Sebelumnya, Rama kamu pimpin do’a
Rama       : (pimpin do’a)
Yoma      : Ka, kalau udah selesai kumpul dimana?
Pangestu : Bawa sini
Putri        : Semua denah sudah selesai, sekarang kita keluar buat lihat-lihat isi sekolah. Pakai tas kalian dan jangan ada properti yang kalian tinggal
        Waktu keluar kelas, Rama sengaja nginjak kaki Yoma. Sontak, Yoma marah dan menginjak balik kaki Rama. Karena mereka saling keras kepala, perkelahian pun tidak bisa dihindari.
Yoma      : Heh! Berani ya kamu nginjak kakiku
Rama       : Loh, kalau saya mau
Yoma      : Apa kamu (angkat tangan seraya mau mukul)
Rama       : Kenapa? Mau mukul? Sini pukul
(narator : Yoma pun memukul Rama dan mereka pun bertengkar. Tiba-tiba ka Putri datang)
Putri        : Stop! Apa-apaan nih. Berhenti dan cepat minta maaf
Rama       : (ninggalin Putri dan Yoma)
Putri        : Kamu ga papakan Yom?
Yoma      : Gapapa ko ka. Ya udah, ayo kita susul yang lain
        Tidak terasa, MOS sudah selesai. Waktu pulang sekolah Pangestu diserempet mobil dan jatuh dari motornya. Tanpa diduga, Rama lewat dan menolong Pangestu serta mengantarkannya sampai rumah.
Rama       : Ka, kenapa? Sini aku bantu
Pangestu : Barusan diserempet mobil. Makasih ya
Rama       : Udahlah. Makasihnya nanti aja. Sini aku antar pulang
(narator : Rama pun mengantar Pangestu pulang)
        Setelah kejadian kemaren, Pangestu merasa hutang budi pada Rama. Keesokan harinya Pangestu mendatangi Rama dan mengucapkan terima kasih padanya. Hingga akhirnya mereka berteman cukup akrab.
Pangestu : Rama, makasih kemaren
Rama       : Udahlah, gamasalah
Pangestu : Emang dasar Rama (tepuk kepala Rama)
Rama     : Kantin yo kak
Pangestu : Ayo, tenang biar ku traktir
        Semakin hari, Rama dan Pangestu pun semakin akrab. Bisa dibilang mereka seperti kakak beradik yang selalu bersama. Rama dan Pangestu memang perpaduan yang cocok karena sama-sama nakal. Karena dekat dengan Pangestu, Rama juga sangat merasa aman karena selain terkenal di sekolah bersama Pangestu, dia juga sudah terkenal di kalangan guru karena nakalnya. Sampai akhirnya ada sesuatu yang menyebabkan Rama dikeluarkan dari sekolah.
Bu Indri : Selamat Pagi anak-anak. Hari ini ibu anak mengajarkan tentang letak astronomis,  geografis dan geologis suatu wilayah. Yoma, coba km jelaskan definisi letak astronomis suatu wilayah.
Yoma      : Yaitu letak suatu daerah berdasarkan garis lintang dan bujurnya bu
Bu Indri : Bagus Yoma. Sekarang Tiara, coba jelaskan letak geografis
Tiara        : Baik bu, letak gografis adalah letak suatu wilayah berdasarkan keadaan sebenarnya yang dilihat dari permukaan bumi. Contohnya Indonesia yang diapit oleh dua samudra dan dua benua, yaitu Samudra Hindia dan Pasifik serta Benua Asia dan Australia
Bu Indri : Bagus sekali Tiara. Sekarang Rama, coba jelaskan letak geologis suatu wilayah
Rama       : (melempar gulungan kertas ke Bu Indri). Saya tidak mau bu, saya tidak suka pelajaran ibu. Membosanan dan tidak berguna!
Bu Indri : (keluar kelas meninggalkan pelajaran)
        Tanpa sengaja Yoma mengikuti bu Indri dan melihat Bu Indri sedang menangis. Yoma pun berusaha untuk menenangkan Bu Indri.
Yoma      : Bu, kenapa Ibu disini? Kenapa Ibu menangis?
Bu Indri : Ibu gapapa ko nak, lebih baik kamu masuk kelas, ibu ingin ke kantor Pak Sulaiman sebentar
Yoma      : Baik bu
(narator : sementara itu di kelas)

Rendi       : Rama, kamu itu apa-apaan sih! Bisa-bisanya kamu bicara kaya gitu ke Bu Indri
Rama       : Itu masalah ku. Jangan pernah ikut campur (pergi ninggalin Rendi)
(narator : sementara itu di kantor Pak Sulaiman)
Bu Indri : Permisi Pak, boleh saya masuk
Pak Sulaiman : Monggo-monggo. Ada apaya? Ko mukanya lesu begitu
Bu Indri : Begini Pak, bukannya saya lancang, tapi saya sudah tidak tahan dengan sikap dan perilaku Rama Putro Baskoro. Saya menyarankan untuk Bapak mengeluarkan dia dari sekolah ini
Pak Sulaiman : Loh loh, sebenarnya ada apa dengan ibu Indri ini? Silahkan ibu cerita kepada saya
Bu Indri : Saya telah mengajar selama 10 tahun seperti yang Bapak tau, tapi saya baru pertama kali merasakan ada murid yang tega melempar kertas kepada saya. Saya sangat kecewa dengan apa yang telah dilakukan murid tersebut Pak
Pak Sulaiman : Jadi maksud Ibu apakah Rama telah melakukan perbuatan itu? Baiklah Bu, setelah saya pertimbangkan pernyataan dan keputusan Ibu serta beberapa guru sebelumnya yang bercerita, saya menyatakan untuk mengeluarkan Rama dari sekolah kita
Bu Indri : Baik Pak, saya permisi keluar
Pak Sulaiman : Silahkan bu, terima kasih atas laporan Ibu
Bu Indri : Iya Pak, sama-sama
        Sesaat setelah selesainya perbincangan singkat antara Bu Indri dan Pak Sulaiman. Pak Sulaiman pun langsung menelpon orang tua dari Rama untuk mengambil surat pengeluran Rama dari sekolah akibat perilakunya yang sudah keterlaluan itu.  TAMAT
Judul : Tobatya Preman Sekolah
Penokohan :


1.        Abduh                                          (kasar)
2.        Laila                                               (lemah lembut)
3.        Ibu. Syaroffah                           (penyabar)
4.        Rukmam                                      (sombong)
5.        Vera                                              (sombong)
6.        Rico                                                (sombong)
7.        Rudi                                               (kasar)


Sinopsis
Pagi hari, dua preman sekolah bersiri di depan pintu kelas. Mereka adalah Abduh dan rudi. Hamper dari seluruh siswa serta guru yang ada takut pada mereka berdua. Mereka sangatlah sering membuat onar di sekolah. Mereka sering memeras uang teman temannya. Rukmam, Vera dan Rico adalah sasaran utama anduh dan rudi, karena mereka bertiga adalah anak anak orang kaya di di sekolahan mereka.
Tidak hanya itu, selain diperas uang,mereka bertiga juga sering sekali dikerjai oleh Abduh dan rudi. Perbuatan Abduh dan rudi ini membuat murid murid di sekolah membenci dirinya. Abduh sebgai ketua geng sangatlah popular di sekolahnya karena saking seringnya dia keluar dan masuk ruang BK.
Abduh ini adalah seorang anak dari keluarga tidak mempu. Ayahnya telah meninggal dunia ketika ia kecil dan sekarang ia hanya tinggal dengan ibunya di sebuah rumah kontrakan kecil. Perbuatan Abduh yang liar tak terkontrol ini membuat ibunya sering sakit sakitan. Abduh sering kali memerahi ibunya karena hal sangat sepele dan membuat ibunya sakit hati tetapi mesekipun begitu ibunya tetaplah sabar ia selalu berdoa agar anaknya berubah menjadi anak yang baik dan sholeh.
Suatu hari saat ia  pulang sekolah bersama rudi. Ia melihat banyak sekali orang orang yang berkumpul di rumahnya. Sebelumnya ia beranggapan kalau orang orang sedang mengadakan arisan rutin di rumahnya. Ia berpikiran setelah acara itu ia akan mengambil uang arisan tersebut untuk dibuat berfoya foya. Tetapi setelah ia masuk kedalam rumah. Betapa kagetnya dia melihat seorang wanita tua tergeletak tak berdaya di depan dirinya. Ia semakin histeris ketika mengetahui kalau wanita itu adalah ibunya.
Sejak kematian ibunya, Abduh bertekad akan  menjadi anak yang baik dan dapat diandalkan oleh orang lain. Rudi pun mengikuti jejak Abduh.  Mereka tidak pernah lagi berbuat onar di sekolah. Lalau mereka berdua meminta maaf kepada teman temannya. Seluruh temannya begitu kaget  dan tidak bisa memaafkan begitu saja, ternyata mereka bukannya malah bersyukur karena premen yang ada di sekolah mereka telah insyaf tetapi mereka malah ingin membalas dendam, terutama Rukmam,Rico dan Vera yang setiap hari dikerjai olehnya. Setiap hari cacimaki dan olok-olok dari teman-temannya bertubi-tubi kepada rudi dan Abduh.  Tetapi dibalik itu semua ada seorang cewek yang malah menghibur mereka berdua.
Suatu ketika, Abduh dan rudi ini bertekad menjadi siswa terbaik se-kabupaten dengan memiliki nilai UNAS terbaik. Ketika teman teman-temannya tahu, mereka tertawa terbahak bahak. Mereka semua tidak percaya tetapi mereka berdua tidaklah putus asa. Hingga akhirnya karena rajin belajar rudi dan Abduh menjadi siswa terbaik se-kabupate sedangkan Rico, Rukmam dan Vera hany meratapi nasib mereka karena tidak lulus. Akhirnya setelah Rico, Rukmam dan Vera merasa bersalah mereka memutuskan untuk meminta maaf kepada rudi dan Abduh. Dan akhirnya mereka pun saling memaafkan.


Alur : progresiv/maju
Setting :
Tempat :
rumah kontrakan
Sekolah
Jalan
Waktu :
Pagi hari
Malam hari
Siang hari
Suasana :
menegangkan
Bahagia
Sedih



Tobatnya Preman Sekolah
Pagi pagi preman sekolah sudah membuat masalah . Mereka adalah Abduh dan rudi. Didepan pintu kelas, setiap orang yang mau masuk kelas harus membayar uang kepada Abduh dan rudi jika mereka tidak ingin mendapat sebuah pukulan dimuka mereka. Dari kejauhan, tiga anak pejabat tinggi sedang berjalan menuju dalam kelas. Mereka adalah Rukmam, Vera dan Rico Abduh dan rudi telah menunggu mereka dari tadi.
Abduh              : “ Hey! Apa kabar para pejabat cilik?(menghadang jalan mereka bertiga) buru buru y?    kenapa buru buru sih santai aja lah? (memeluk Rukmam) kita main main aja dulu dulu, bener ga Rud?”
Rudi                   : “ Bener ntuh, lagian bel masuk kan masih lama.”
Rukmam          : “Kenapa nih? Kenapa loe berdua hadang jalan kita berdua?”
Rudi                   : “Pura pura ga tau atau loe emang ga tau ya? Nih kan daerah kita berdua. Loe pada sebagai  pendatang harus bayar pajak dunk sama kita kita. “
Rico                    : “Aturan nenek loe ya kali? Ini kan sekolahan ga ada pajak pajak an tau? Emang nih sekolahan punya nenek loe y? gue aja yang nyumbang banyak begini ga pernah narik pajak kayak loe berdua? Eh, loe berdua bocah ingusan dari kolong jembatan mau bertindak aneh aneh? Malas gue bayar?
Rudi                   : “ Apa loe barusan bilang? Bocah ingusan. Oke, jadi loe mau bayar ga nih. Gue tanya sekali lagi?”
Rico                    : “ Bayar? Malas y mending uang gue buat beli bakso 10 mangkok dari pada buat loe pada.”
Rudi                   : “Jadi gimana bos? (menoleh ke arah Abduh)
Abduh              : “ (berjalan ke arah Rico dan memegang kerahnya) heh, gentong. Loe jangan sok berani main main sama kita berdua y? ini tanah emang bukan tanah nenek gue tapi ini daerah kekuasaan gue. Loe, sebagai pendatang mau ga mau harus bayar. Ya! Ga apa apa sih kalo le bertiga ga mau bayar, lagian hari ini kita juga belum punya kelinci percobaan.”
Rudi                   : “ loe berdua mau bayar kagak?” (kata rudi pada Vera dan Rukmam)
Vera                  : “Okey, gue mau bayar. Asal loe berdua mau lepasin kita bertiga.”
Abduh              : “Loe berdua boleh masuk setelah bayar tapi untuk si gentong nggak. Kita mau main main dulu ama dia. loe keberatan?”
Vera                  : (berbisik kepada Rukmam) “Gimana mam, kalo kita ga biarin Rico bersama mereka bisa bisa kita bernasib sama kayak mereka ntuh.”
Rukmam          : “okey, loe bisa bawa Rico”
Abduh              : “Okey”
Vera                  : (mengeluarkan selembar uang 10 ribuan dari dompetnya) “Nih, duitnya!” (menyerahkan uang itu pada rudi)
Rudi                   :  “Hah (mengatakan dengan nada tak percaya) “10 ribu ,ini ma duit cuma buat beli penthol lah gimana dengan uang makannya? Loe kan anak pejabat minim uang saku kan 100 ribu. Kurang?”
Rukmam          : “Gue aja deh yang bayar”(mengeluarkan uang 100ribu dari dompetnya).
Rudi                   : (mengambil uang 100ribu tersebut dengan cepat dari tangan Rukmam) “Ini baru duit. Nah sekarang kalian boleh masuk”.
Rukmam          : (berjalan masuk kalas sambil menengok Rico) “ sorry, co!! gue kali ini ga bisa bantu.”
Vera                  : “Sorry, gue kali ini juga ga bisa bantu.”
Abduh              : “Rud, enaknya kita apain nih anak yang satu ini?”
Rudi                   : (berpikir sejenak) “Di ceburin di kolam ikan sekolahan aja, habis ntu di coreng coreng pake arang and disuruh nari ballet di depan anak anak. Pasti nanti ntu heboh banget. Hahahahahahaah” (ketawa terbahak bahak)
Abduh              : “wkwkwkwk, oke laksanakan bro. tumben otaklo encer”
Rico                    : “Waduh, jangan deh rud. Nanti kalo gue pulang trus sakit gimana? Gue bisa di marahin mami gue habis habisan? Ampuni gue duh?”
Abduh              :  “Tak ada ampun lagi buatmu, dasar gentong”
Akhirnya setelah mengerjai Rico habis habisan. Abduh dan rudi bukannya masuk kelas tapi bolos sekolah. Mereka pergi ke tempat diskotik dan menggunakan uang yang mereka dapatkan tadi  buat minum minuman keras. Hingga mereka berdua mabuk di tengah jalan. Kesedokan harinya mereka baru pulang kerumah masing masing. Abduh telah ditunggu dari tadi malam oleh ibunya.
Ibu Syaroffah   : “Dari mana aja kamu nak, kenapa baru pagi ini kamu barusan pulang?”
Abduh                :” Sudahlah bu ga usah dipikirin. Males aku ngebahasnya.”
Ibu Syaroffah   :” Ya sudah sekarang masuk yuk, kamu pasti laper kan? Sudah ibu siapin tuh sarapan ntuh. Makanan kesukaan kamu.”
Abduh                :” Ga ah, Abduh masih kenyang kok. Sekarang Abduh minta duit aja? Cuma 500 ribu aja. Males aku di rumah ngeladeni ibu yang ngomel terus mending Abduh pergi sama temen temen. Udah cepet?” (nada membujuk kasar)
Ibu Syaroffah   : “500 ribu katamu? Uang dari mana ibu dapat uang sebanyak itu. ibu kan hanya seorang penjual jamu keliling.”
Abduh                : “ Pokoknya Abduh ga mau tau, sekarang Abduh mau uang itu. cepetan?”
Ibu Syaroffah   : “ Ibu ga punya uang sebanyak itu nak?”
Abduh                : “Enggak, ibu pastii nyembunyiin sesuatu dari Abduh. (berjalan menuju kamar ibunya)”
Abduh lalau membongkar seluruh isi kamar ibunya. Setelah beberapa  lama ternyata dia menemukan sebuah cincin.
Ibu Syaroffah   : “Jangan, jangan kau ambil cincin itu nak, itu adalah cincin peninggalan ayahmu ketika ibu menikah dulu.” (sambil merebut)
Abduh                :” Argh…. Dasar orang tua bawel. Sudah Abduh mau pergi dulu.” (mendorang ibunya hingga jatuh ke lantai)
Ibu Syaroffah   : “ Jangan Abduh, jangan kau jual cincin peninggalan almarhum bapakmu itu. Ibu mohon, ibu mohon nak”( mengejar sambil menangis)
Abduh meinggalkan ibunya begitu saja. Layaknya ia tidak mengenal ibuny lagi. kemudian ia pergi ke pasar untuk menjual cincin itu. Lalu ia menelpon rudi.
Abduh                : “Halo, rud. Loe lagi ngapain?”
Rudi                     : “ Gue lagi tidur tiduran aja, bosen gue ga ada kerjaan.”
Abduh                : “Bagus kalo begitu, loe sekarang ikut gue ke diskotik kita minum minum sepuasnnya disana nanti. Nyante aja gue yang mbayarin kok”
Rudi                     : “Hah… uang dari mana loe bisa traktir gue?”
Abduh                : “Udah, loe jangan banyak bacot. Loe cepet kesini. Gue udah di depan rumah loe.”
Rudi                     : “Okey, bos”
Akhirnya mereka pun pergi bersama ke diskotik hingga larut malam. Setelah puas seharian di diskotik akhirnya mereka berdua pulang ke rumah masing masing. Mereka pulang dengan keadaan mabuk berat. Abduh sempat mutah beberapa kali. Begitu pula dengan rudi. Ibu syaroffah yang stres melihat anaknya berubah menjadi nakal seperti itu. Pada waktu itu beliau masih memakai mukena  dan masih berdoa di kamarnya.
Abduh                : “Ibu!!!… ibu!!! Abduh, anak ibu pulang nih” ( masuk nyelonong dan bicara dalam keadaan mabuk)
Ibu Syaroffah   : “ Kamu ini kenapa tho le? Kenapa kamu bisa mabuk mabuk an seperti ini”
Abduh                :” Agh…. Pasti bawel, anak pulang bukannya di sambut dengan ceria malah diomeli. Anak muda zaman sekarang ntu ga ada yang di nasehati. Eh.. ibu hobinya comel mlulu… bosen bu.” ( bicar sambil marah)
Ibu syaroffah   :” Astagfitullah…. Nyebut nak nyebut. Sekarang kamu mandi dulu sana gih dan ganti pakaian ya? Habis ntu jangan lupa shalat isya’,  ibu sudah lama ga pernah lihat kamu sholat lag ntuhi.”
Abduh                : “ Aduh!! Ibu ini, bawel lagi… bawel lagi. Tak bilangin ya bu, sekarang ntu dunia udah berubah, ga butuh shalat. Shalat itu ga bisa datengain kita uang. Cuma buang buang waktu aja. Kayak kita ini miskin trus. Udah ahg… dari pada dengerin ibu yang bawelnya minta ampun Abduh mau tidur dulu aja.” ( berjalan menuju kamar dengan menclang menclong)
Ibu Syaroffah   : “ Astagfirullah Abduh…. Kenapa kamu bisa berubah kayak begini nak? Hati hati kalo jalan. Sini biar ibu bantu kamu masuk ke kamar.”
Abduh                : “ aghr….(mendorang hingga ibunya terjatuh) ga usah sok meratiin. Abduh bisa jalan sendiri. Abduh ga perlu ibu miskin seperti ibu.”( membentak)
Kelakukan Abduh semakin hari semakin menjadi jadi. Ia tidak hanya berani pulang dengan mabuk tetapi sekarang dia sudah berani membawa cewek main keluar masuk rumah. Ibunya pun sakitnya semakin parah. Hingga suatu hari, sepulang sekolah Abduh pulang kerumah ingin meminta uang  kembali pada ibunya. Rudi berada di balakannya. Betapa kagetnya dia ketika melihat banyak orang tengah berkumpul di rumahnya.
Rudi                     : “Apaan ntuh, kenapa di rumah loe banyak sekali orang. Masak orang orang lagi demo gara gara ibu loe ga bisa bayar cicilan utang?”
Abduh                : “ Ngawur aja loe ( mendorong kepala rudi) mungkin sedang ada arisan ibu ibu kali.. wah ini kesempatan bagus ntuh, gue bisa minta uang lebih dari ibu gue.kalo begitu ayo cepetan kita kesana”
Setelah masuk rumah, Betapa kagetnya dia melihat seorang wanita tua tergeletak tak berdaya di depan dirinya. Ia semakin histeris ketika mengetahui kalau wanita itu adalah ibunya. Abduh pun tak percaya dan berjalan mendekati ibunya. Ia pun berlutut di depan mayat ibunya dan meminta maaf atas semua yang pernah ia perbuat. Ia menangis sejadi jadinya.
Abduh                :” Hiks….. hiks….. bu… maafkan aku bu… kenapa ibu lebih dulu meninggalkan Abduh?… Abduh tak sanggup untuk hidup sendirian. Bu…. Kenapa ibu harus mati… maafkanlah kesalahanku selama ini… bu… selama ini Abduh telah menjadi anak yang durhaka. Abduh jaji kali ini Abduh akan berubah menjadi anak yang baik dan sholehah seperti yang ibu inginkan.” (menangis tersedu-sedu)
Rudi                     :” Sudahlah duh, biarkan yang tejadi berlalu….”(belum selesai ngomong)
Abduh                : “ argh….. biarkan aku sendiri.”
Sejak saat itu, Abduh dan rudi berubah total, ia tidak pernah lagi membuat onar di sekolahnya. Ia menjadi anak yang sangat pendiam dan rajin belajar. Seluruh temannya begitu kaget. Mengapa Abduh dan rudi bisa berubah? Tetapi ternyata banyak dari teman temannya yang memanfaatkan hal ini untuk membalas dendam terutama Rico, Rukmam dan Vera.
Rico                      :”Cuih, preman sekolah ternyata bisa tobat ya, apalagi preman kayak loe berdua. Angin dari mana yang bisa membuat loe berdua bisa tobat kayak begini”
Vera                    : “Paling-paling juga besok sudah menjadi preman lagi yang paling ganas, tapi yakin aku ga akan takut lagi ama loe berdua.”
Rukmam            : “Shit, loe berdua mau berubah. Jangna ngaco loe pada. Gue ga akan percaya selamanya kalo loe berdua bisa berubah mendjai anak yang baik.”
Laila                     : “Kalian ini, gimana sih? Mereka ini mau berubah malah di olok olok ini kayak begini. Orang yang niatnya baik itu hasunya di sukung sunk jangna malah di olok olok ini kayak gene.syukur syukur kalo dia tidak kembali seperti dulu.”
Vera                    : (mendorong pundak Laila) “ Eh… Loe ntu, jadi cewek jangan munafik deh, loe ntu sebenarnya juga punya dendam pribadi kan ama mereka berdua? Ga usah di tutup tutupi kayak gene. Munafik loe!”
Abduh                : “Sudahlah Lil, tak usah kau hiraukan mereka. Mereka memang pantas kok melakukannya, aku memang yang salah kok. Untuk itu aku mau minta maaf kepada kalian bertiga atas  semua yang telah aku perbuat kepada kalian?”
Laila                     :” Tapi duh….”
Rudi                     : “Abduh benar, aku juga mau minta maaf epada kalian semua. Da kalian mau kan maafin kiita berdua? Kita tak ingin ada lagi permusuhan di antara kita.”
Rico                      : “ Aku memaafkanmu? Jangan bermimpi deh loe aku aja yang duluminta maaf sambil berlutut aja malah loe kerjain abis abisan. Sekarang loe berdua malah minta maaf ama gue tanpa rasa salah apapun. Enak banget loe!”
Rukmam            :” Bener, co! gue juga males banget maafin mereka, balikin dulu uang gue… baru loe minta maaf di depan gue sambil sujud, mungkin gue bisa maafin loe berdua”
Vera                    : “Bener mam, gue juga ga rela maafin mereka sebelum kita bisa membalas semua yang telah mereka lakukan kepada kita bertiga.”
Rico                      : “Sudah kita pergi aja yuk, ngapain kita harus ngurus masalah mereka berdua kayak orang kurang kerjaan aja.”
Vera                    : “Kita ke kantin aja yuk, gue laper banget nih”
Rukman             : “Ayo” (beranjak pergi)
Abduh                :”Laila, kenapa loe malah mbelain gue waktu mereka bertiga menghina gue. Bukannya kita berdua ini juga sering nyekitin hati loe?”
Rudi                     : “ Iya, kenapa loe ga ngolok kita berdua. Padahal loe kalo mau kita ga akan balas kok. Silahkan aja!”
Laila                     : “Sudahlah, tak usah kalian ungkit lagi masalah yang lalu itu, biarlah yang lalu itu berlalu dengan sendirinya. Lagi pula aku sudah tidak ada dendam lagi kok ama kalian berdua. Malah an aku juga ikut seneng kalian bisa berubah seperti ini.”
Rudi                     : “Loe emang cewek yang baaik Lil”
Laila                     : “Jangan begitu”( tersipu malu)
Suatu ketika, Abduh dan rudi ini bertekad menjadi siswa terbaik se-kabupaten dengan memiliki nilai UNAS terbaik. Ketika teman teman-temannya tahu, mereka tertawa terbahak bahak.
Rico                      :” Hahahaha… jadi loe berdua bertekad mau jadi yang tebaik se- kabupaten. Jangan bermimpi deh loe. Gue aja nih y? anak terpandai satu sekolahan ga pernah ngimpi kayak begitu, karena itu suatu yang tidak mungkin. Loe berdua kan bodohnya minta ampun jangan berharap deh.”
Rukmam            : “Gue aja nih y? yang belajar tiap hari ga yakin bisa jadi yang terbaik, ehh… elo yang masih cupu begitu mau jadi yang terbaik. Sadar donk?”
Vera                    : “Kita aja anak pejabat yang setiap hari les di beberapa LBB  aja ga yakin masuk 5 besar se-kabupaten. Elo yang bodohnya berpangkat mau jadi yang terbaik. Paling paling lulus aja masih kemungkinan.”
Rudi                     :”Memang kita dari golongan anak yang tidak mampu, tapi ingat kesempatan itu datang kepada siapapun. Kalo emang loe bisa, kenapa kita tidak bisa? Ya bisa dunk. Kita kan sama-sama makan nasinya masak ga bisa sih.”
Rukmam            : “Okey, kalo begitu kita bertarung siapa yang akan menjadi yang terbaik.”
Abduh                : “Oke, gue trimu tantangan loe bertiga”
Rico                      : “Paling paling melawan mereka berdua kita tak perlu belajar pun bisa menang, benar ga ?”
Vera                    : “Bener, ga usah belajar paling menang”
Untuk memenangkan pertarungan ini rudi dan Abduh harus belajar dengan giat. Tetapi masalahnya mereka tidak punya uang  sama sekali. Akhirnya mereka memutuskan untuk pergi ngamen pada siang hari  dan belajar extra pada malam harinya.
Abduh                  :”(menyanyi)
Rudi                       :” Panas banget duh, gue ga kuat lagi nih”
Abduh                  :” Tahan rud, demi mendapatkan kemenangan itu.”
Rudi                       : “ oke deh”
Ketika mereka sedang mengamen di sebuah mobil mewah hitam, mereka bertemu dengan
Vera, Rukmam dan Rico yang ternyata pemilim dari mobil hitam ini.
Rico                      :” hah… ternyata memang benar tidak perlu repot repot belajar melawan kalian berdua.”
Vera                    :” Iya benar, kita kita aja siang siang begini mau pergi les, eh loe berdua malah ngamen di tengah jalan. Ga tau malu loe?”
Rico                      :” Ini gue punya uang 100ribu buat loe, gratis kok mumpung kita lagi baik hati? nih ( menyodorkan uang 100ribuan ke arah rudi)
Rudi                     : (menjulurkan tangan untuk mengambil uang tersebut)
Rico                      : Cuih (meludah tepat diatas tangan rudi). Hahahahahahahaha makan ntu ludah gue
Vera&Rukmam: “hahahahahahahah, mampus loe, mau aja dikerjain)
Rudi yang dari tadi kelelahan lepas kendali, dia lalu menuju ke arah Rico dan ketika akan memukulnya ternyata lampu merah telah berganti hijau. Rico dan teman temannya berhasil mealrikan diri.
Abduh                : “Sudahlah rud, jangan kau ambil hati. Biarlah mereka merasakan yang pernah kita rasakan sebelumnya. Sekarang gantian biarlah kita merasakan apa yang telah mereka rasakan dulu. Jadi sabar aja, oke?”
Rudi                     :” baiklah”
Setelah mati-matian mereka berdua mencari uang untuk membeli buku, akhirnya kesampaian juga. Mereka belajar dengan tekun tiap hari. Dan pada akhirnya mereka menjadi siswa terbaik  se-kabupaten sedangkan Vera, Rukmam dan Rico tidak lulus ujian nasional lantaran terlalu meremehkannya.
Laila                     : “Selamat y duh? (menyalami Abduh) selamat juga ya rud?(menyalami rudi). Selamat kalian telah terpilih menjadi siswa terbaik se-kabupaten.”
Abduh                :” Sama-sama y Lil! Aku juga mau ngucapin trima kasih buat elo yang mau nemenin kita belajar selama ini”
Rudi                     :” Iya Lil kalo misalnya y? kita tidak punya temen seperti kamu mungkin kita ga bisa jadi yang terbaik seperti ini?”
Laila                     :” Alah, jangan terlalu berlebiah namanya juag temen kita harus saling tolong menolong.”
Abduh                :” eh.. Lil ngomong ngomong loe tau g dimana Rico, Vera ma Rukmam.”
Laila                     : “ em…. kayaknya sih tadi ada di kelas, mereka kayaknya sedih banget deh setelah tau mereka tidak lulus”
Rudi                     :” Syukurin… biar mereka tau rasa”
Abduh                : “Gimana kalo kita ke mereka aja, kita hibur mereka. Kasihan mereka.”
(Sampai di kelas)
Abduh                : “hai mam.”
Rukmam            : “Wat apa loe bertiga datang ke sini? Loe mau pamer y karena uadah jadi pemenang petarungan kita atoo loe mau ngolok-nglok in kita karena kita tidak lulus ujian nasional?”
Abduh                : “Ga kok, gue d ateng ke sini  Cuma mau ngajakinloe semua makan di kantin. Habis dari tadi muka kalian murung terus sih”
Rico                      : “Emm… duh hati loe baik banget y? sory y buat kesalahan gue ke elo ma rudi. Gue khilaf duh… loe mau maafin gue kan?”
Vera                    : “ Gue juga mau minta maaf ya duh? ma loe rud? Loe berdua mau maafin gue kan?”
Rukmam            : “sorry ya duh! Gue udah nuduh loe dengan  yang tidak tidak. Gue juga mau minta maaf atas semua salah gue ke elo?
Abduh                : “Kita berdua mau kok maafin loe bertiga,  kita juga mau minta maaf y buat yang dulu dulu?”
Rico                      :”Iya kita udah maafin kok”
Rudi                     :” Kalo begitu untuk ngerayain hari ini, kita pergi ke kantin biar gue yang traktir?”
Abduh                : “ayukkkk” ( berjalan bersam sama menuju kantin)
Akhirnya, mereka dapat hidup rukun. Walaupun sebelumnya ada pertentangan di antara mereka