Translate

Sabtu, 07 Desember 2013

Cerpen


Cintaku Bertepuk Sebelah Tangan 
Karya Kharisma Kls IX A SMP Duta Sragen
                                  Hari yang cerah ini , merupakan kali pertama ku menjadi siswa kelas lx ,dan memasuki ruangan yang masih asing bagi ku . Aku ga nyangka bisa satu kelas dengan cowo yang aku sukai selama ini. Duh ……… rasa yang ku pendam selama ini semakin ga karuan , hati ini jadi dag dig dug ……………… ketika kelas sunyi, aku bengong nglihatin dia rasanya tuh……………… pengen deket , nyapa, ngobrol sama dia terus . saat aku bengong tiba – tiba risna menggagetkanku “ hayoooo mikirin siapa ??” ,risna bertanya padaku. Aku menjawab dengan terbata- bata ,” a………….a…………….a…………..ku ga mikirin siapa- siapa kok “ . “ Jangan – jangan kamu mikirin Reno “ ,Risna bertaya lagi padaku . Akupun tersipu malu, aku tak bisa menahan perasaan ku apalagi saat dia senyum padaku.
                                    Setengah semester telah belalu. Kali ini aku lebih mengnal Reno , di mulai dari belajar kelompok, ngobrol , kadang – kadang juga smsan. Suatu ketika hpku berbunyi  , kring…………kring……….tanpa berfikir panjang segera ku raih hp itu , ternyata dari reno. Rasanya seneng banget “ aku berharap dia katakana itu “ , kata ku sambil senyum – senyum ga jelas gitu he……….he………he…….. setelah membaca sms dari reno harapan itu hilang, disms itu dia bilang “ dia menyukai Risna sahabatku “. Aku kira Reno akan mengatakan kalo dia memiliki rasa yang sama sepertiku   , ternyata aku hanya  GR .
                                     Aku seketika diam dan tak terasa air mata menetes di pipi ku . Rasa galaupun menyerang hati ku , saat Reno mengaakan itu . Iya sih , Risna memang cantik, fashionable. Waktu pertama masuk sekolah saja dia sudah jadi incaran banyak cowo. Sedangkan Reno cowo cool, manis , dia juga   jadi incaran banyak cewek. Malam ini hujan mengguyur deras, suara – suara jangkrik seolah ingin menandingi gemuruh sang hujan. Semua seakan sunyi, seperti hatiku. Harapan memilikinya sirna sudah. Malam semakin larut, tapi kenapa air mata ini masih tetap menetes, seakan masih ada lautan dimataku. Tak pernah terlintas dibenakku, reno akan suka sahabatku sendiri. Risna yang selama ini, tempat aku curhat tentang Reno.
                                       Besok hari senin, mulainya aktifitasku di sekolah dengan rasa “galau“. Diawali dengan upacara bendera, selesai dari itu, aku langsung masuk kelas tanpa memandang Reno, seperti biasanya aku memandanginya, lalu tersenyum. Sepanjang jam  pelajaran mataku masih sembab, karena kejadian minggu malam itu. Tiba –tiba Risna datang menghampiriku, dan bertanya “ hai, kamu kenapa ?? ga biasanya sama Reno diam seperti ini. Aku hanya menjawab, “ aku ga papa kok“. Rasa kecewa ku semakin bertambah, ketika merka bergurau bersama , dan memperlihatkan kekompakan di hadapanku. Seolah –olah mereka tak mengetahui apa yang sedang kurasa.
                                         Jika kebahagiaan Reno bersama sahabatku, Risna aku rela melepasnya, dari pada bersamaku akan menorehkan luka yang semakin  dalam, dan membuat hatiku lebih sakit lagi. Aku hanya ingin menjadi wanita yang tegar, walaupun aku merasa lemah untuk mengatasi semua. Must you keep strong and keep smile, hati boleh sedih, tetapi wajah haruslah ceria “ itulah aku, Kharisa “       









Catatan Akhir Oktober
Karya Isna Kls IX A SMP Duta Sragen
Malam yang tak begitu cerah bagiku , langit yang mendung tanpa ada bintang yang menghiasi , tanpa bulan yang tersenyum , seperti hati ini . Hati yang diselimuti dengan luka yang mendalam tanpa ada setitik cahaya yang mampu menyinari hatiku. Dalam kesunyian malam ini , aku berdiri dibelakang jendela kamarku. Menatap langit itu dengan penuh pertanyaan yang mungkin tak ada jawabannya . Mengapa bintang tak menghiasi langit itu ?? mengapa bulan enggan tersenyum pada bumi ??? Apakah bulan ikut merasakan sakit dalam hatiku ?? Ah, entah …  Aku sendiripun juga tak tahu .
Inginku terbang ke Angkasa dan meninggalkan rasa sakit ini , dan membiarkannya berlalu terbawa angin malam . Angin angin yang begitu tinggi yang tak mungkin bisa aku meraihnya… Sejenak lamunanku terbuyar karena sepertinya ada yang memanggilku dari arah pintu kamarku.
“Isss…. Belum tidur yaaa ?????” panggil ibu dari depan pintu kamar
“Belum buuu , sebentar lagii kok… “
“Jangan tidur terlalu malam yaaa , besok kan sekolah .. “ Nasihatnya
“Iyaa buu , ngga kok .. Ntar Isna juga tidur “
“Ya udah kalau gitu , ibu tidur dulu ya .. Good Night .. “
“Night buu “ Jawabku singkat
Walaupun tadi kubilang sebentar lagi beranjak tidur , namun tetap saja aku belum bisa tidur. Tadi hanya untuk melegakan hati ibu yang terlalu khawatir terhadapku .
Helaan nafas panjangku mungkin dapat mengurangi sedikit beban dalam hatiku , namun tak dapat mengurangi sedikitpun luka yang ada dalam hati inii . karena memang berat aku hadapi semua ini dengan sendiri, mungkin karena begitu banyak cerita yang kulalui bersama dirimu. Mulai dari canda tawa , motivasi yang pernah kamu berikan daloam hidupku dan juga kasih sayang . namun semua itu hanyalah harapan semu !!!!! mungkin bagimu itu hanyalah sebatas perhatian seorang teman, tapi tidak untukku. Bagiku itu adalah sebuah perhatian yang mungkin hanya kamu berikan untukku . hingga ku merasa ada yang bergejolak  dihatiku , saat kedua mataku menatap sinar matamu yang sangat berbeda untukku . Tatapan yang bukan lagi biasa. Tatapan yang mungkin mengartikan bahawa matnya  seolah berbicara,
Andai saja kau tau wanda , aku di malam ini sendiri , sunyi melamunkanmu  , meraskan sendiri , pedih dalam hati , perihnya kau lukai . entah apa lagi yang mesti ku perbuat ? apakah setelah ini ku massih dapat merasakna CINTA ? aku berkata kata sambil menatap langit mendung itu . yaa hanya berkata kata yang tak mungkin juga wandha menjawabnya .
Akhir November 2013 . ku sampaikan rasa dalam hatiku lewat tulisan tulisanku malam ini ..
Tak perlu ku ucap padamu bahwa aku rindu..
Bahkan saat kau ada didekatku aku tak mampu menatapmu… sekedar memperlihatkan persaan ini . karena cinta ini terpendam . ya , dalam diamku mencintaimu , dalam doaku terselip namamu , ingin ku tinggalkan rasa ini , hapuskan luka dihati dan mengakhiri semua ceriata tentangmu menjadi kisah masa laluku . memang… kenangan tak bisa berubah, biarlah itu menjadi kisah yang menarik yang memang untuk dikenang dan tertulis di diary lamakuu …  aku menyadari perasaan yang tertanam di hati ini tak seharusnya tumbuh , tapi aku akan mencoba  untuk berhenti dan membiarkannya layu dalam hatiku bersama luka ini .
Sosok dirimu dalam hatiku ,, ya Kamuu ..  aku rindu seperti yang dulu  tapi apa dayakuu ,, semua rasa ini hanya dapat ku pendam dalam dalam dengan sendirinya rasa ini akan terus  mengalir seperti air  dan berjalan mengikuti arus kemanapun  iya mengalir .
Tak ada lagi yang tersisa untukku selain kenangan kenangan saat bersamamu . biarlah aku mencoba  untuk meninggalkan semua, semua tentangmu , tentang rasa ini dan kukenang lalu ku tulis menjadi sebuah cerita di "catatan akhir Oktober"





My Name Is Cinta
Karya Risa P Kls IX A SMP Duta Sragen
*Kriiiingggggg…..*
                Suara bel sekolah telah usai. Aku segera berjalan menuju ke kantin dimana pujaan hatiku biasa menunggu. Tampak dari kejauhan ia bersemangat sekali untuk pulang bersama. Tapi hari ini aku lagi gak enak banget buat pulang bareng dia. “Yaaahh” terpaksa dah dari pada gak dapat tumpangan buat pulang”.
                “kenapa kamu Ay, hari ini kok cemberut terus” tanyanya sambil minum
                “ aaa…aku gak kenapa – napa kok” jawabku dengan gugup
                “ada masalah ya, cerita dong siapa tau gua  bisa bantu” jawabnya dengan meyakinkanku
                “ gue  gak kenapa – napa kok…santai aja mas BRO hehehehe” jawabku dengan senyum palsu
                Ditatapnya bola mataku dengan penuh keheranan dan dipegangnya kedua tanganku untuk meyakinkanku
                “tidak mungkin gak terjadi apa – apa. Pasti ada sesuatu yang terjadi sama lo” tanyanya dengan heran
                “ihhh… lo itu nanya tapi ngajak ribut ya,, udah dibilangin kalau gue gak kenapa – napa, gue tu cuma kurang fit aja jadi agak sedikit lesu” jawabku
                “yaudah jaga kesehatan dan jangan lupa minum obat yah” jawabnya dengan khawatir
                “siap komandan, hehehehe” jawabku dengan canda
                “oh ya lupa, lo mau gua pesanin nasi goreng gak AYYA”
                “gak usah gua nggak laper kok” jawabku
                “wah…wah…wah tumben nih…takut gendut yaa..” ejeknya
                “apaan sih, lagian gua juga nggak laper HENRY”jawabku dengan marah
                “iih nenek sihir marah niih…huhuhu takuut” ejeknya
                “gak usah ngeledek deh”
                “yaudah kalau gitu kita pulang aja yuk” ajaknya
Kami pun beranjak meningalkan kantin, “tampaknya ada sesuatu hal yang aneh, biasanya aja Ayya sering cerita kejadian yang lucu” …pikir Henry dalam hati
                “lo tunggu disini dulu yah,gue mau ambil sepeda dulu” katanya sambil tersenyum
                “eaa” jawabku
Henry pun bergegas mengambil sepeda milknya yang terparkir di belakang sekolah……
Beberapa menit kemudian….
                “Henryyyy, cepetan dong lama banget sih” perintahku dengan kesal
                “eh Ay wolles ajah kale, baru juga lima menit dibilang lama” jawab Henry dengan muka kesalnya
                “Lihat nih kaki gua aja udah hampir lumutan gara – gara nungguin lo ambil sepeda” jawabku dengan marah
                “yaudah – yaudah cepetan lo naik” perintah Henry

                Tiba – tiba ditengah perjalanan terihat awan hitam kelam, dan beberapa saat kemudian turun hujan. Kami pun memutuskan untuk berteduh Ibawah pohon sampa hujan reda.
                “kita berteduh diawah pohon ini aja yuk” ajaknya
                “kenapa gak lanjut aja Hen” tanyaku
                Lihatlah bibirmu mulai pucat dan badanmu panas” jawab Henry
Tiba – tiba “hahahahajingg…hahahajing”
                “tuh kan baru ajah diingetin” kata Henry
                “aduh Hen hidung gue mampet setengah nihh” kata Ayya
                “yaudah deh, lo pake jaket gue ajah biar gak kedinginan” perintahnya sambil memberikan jaket
                “iya makasih, emang lo nggak kedinginan ya” tanyaku
                “kaga papa lah, yang penting lo gak kedingnan” jawab Henry sambil memegang pundakku
Satu jam kemudian hujan pun reda
                “Ay gue mau nunjukin lo sesuatu nih, tapi jawab dulu kenapa hari ini lo cemberut terus, padahal tadi kan pagi ceria” tanya Henry
                “gini lho Hen, kemarin nenek aku meningggal karena  sakit paru – paru, jadi aku langsung shock dan galau” jawabku
                “owh syukur dah” jawab Henry
                “Nah sekarang apa yang mau lo tunjukin ke gue” tanyaku heran
                “coba deh kamu tengok ke langit” kata Henry
                “ada apa sih dilangit, ngak ada apa – apa gituh” tanyaku dengan penu keheranan
                “coba lihat dengan teliti dong” pintanya
Tiba – tiba pelangi muncul dengan beraneka warna
                “eh ada pelangi tuh, wah indah banget yyah” jawabku dengan perasaan kagum
                “kamu tau gak ada dua pelangi lho” kata Henry
                “mana cuma satu doang gituh” jawabk heran
                “satu pelangi ada di langit dan satunya lagi ada di samping kamu” kata Henry sambil menatap tajam mataku
                “pelangi yang ada di langit itu selalu mewarnai alam sekitarnya dan perlahan – lahan pudar
                “terus pelangi yang satunya mana” tanyaku lagi
                “pelangi yang nggak akan pudar yang akan selalu mewarnai harimu ya itu gue” jawabnya
                “ihh gombal” jawabku tersipu malu
                “ingat yah, setiap kebahagiaanmu – kebahagiaanku, juga kesedihanmu – kesedihanku juga jadi MY NAME IS CINTA” kata Henry sambil memegang tanganku
“heem…” jawabku sambil menganggukkan kepala
“sekarang kita pulang yukk” ajak Henry
“iyaaa” jawabku                   


Tidak ada komentar:

Posting Komentar