Translate

Minggu, 23 Februari 2014

Majas Materi B Indo IX

Majas atau gaya bahasa adalah pemanfaatan kekayaan bahasa, pemakaian ragam tertentu untuk memperoleh efek-efek tertentu, keseluruhan ciri bahasa sekelompok penulus sastra dan cara khas dalam menyampaikan pikiran dan perasaan, baik secara lisan maupun tertulis

  Majas Perbandingan
  Perumpamaan – mengumpamakan hal yang satu dengan hal yang lain dgn menggunakan kata pembanding (seperti, bagai, bagaikan, ibarat,laksana,seumpama )
  Contoh : Belajar diwaktu muda ibarat mengukir diatas batu. Belajar setelah dewasa laksana mengukir diatas air.
  Metafora- membandingkan hal satu dgn hal lain tanpa ada
    kata  pembanding.
    Contoh : Pemuda merupakan tulang punggung bangsa
            Tingginya gunung tak setinggi cita-citaku, dalamnya laut tak sedalam…….ku padamu.
                   (si jago merah (api),dewi malam (bulan),raja siang (matahari
         PERBANDINGAN
         Perumpamaan
         Metafora
         Personifikasi
         Hiperbola
         Alegori

         PERTENTANGAN
         Paradoks
         Antitesis
         Ironi
         Litotes

         PERTAUTAN
         Sinestesia
         Metonemia
         Sinekdoke Pars Prototo
         Sinekdoke Totem Proparte

Personifikasi
  Majas yang menganggap selain manusia seolah-olah bisa berperasaan dan berperilaku seperti manusia
  Contoh :
  Pembicaraan kita ini disaksikan bulan dan bintang
    di atas sana.
   Kalau tidak percaya tanyakan saja pada rumput yang bergoyang
  Alam pun merintih kesakitan akibat disakiti tangan-tangan jahil manusia.
  Mentari pun tak pernah bosan menyinari bumi kita.
Bulan pun tersenyum menyaksikan rayuanmu padaku

Hiperbola
  Majas yang mengungkaapkan pernyataan berlebih-lebihan
  Contoh :
  Dalam sekejab saja engkau hilang dari pandanganku
  Aku tak dapat melupakanmu walau sedetik pun
  Sejuta kenangan darimu masih kusimpan di hati
 Secepat kilat rasanya pertemuan kita
Alegori
  Majas yang menggunakan simbol / lambang
  Dalam mengarungi samudra kehidupan tentunya banyak badai dan topan yang menerjang.
  Roda kehidupan silih berganti sesuai perubahan zaman
  Banyak remaja yang terlena ketika menghadapi samudra cinta
   Wahai adik-adik, gapailah cita-citamu, abaikan duri-duri dan batu yang menghadang di setiap langkahmu !
Ibu , kaulah pelita hidupku, yang senantiasa menerangi di setiap langkahku

Antitesis : majas yang menggunakan kata berantonim beriringan
Contoh    : Kaya miskin, laki-laki perempuan semua mendapat perlakuan yang sama.
Paradoks  : majas yang menggunakan kata berantonim dalam kalimat namun dipisahkan kata / frase.
Contoh : Banyak rakyat yang miskin hidup di tengah-tengah negeri yang kaya raya ini.
Ironi    : majas yang menggunakan sindiran (yang dikatakan berbalik dengan kenyataan )
Contoh : Wah, harum sekali baumu, sudah 2 hari kau tak mandi !
Litotes : Majas yang mengungkapkan kata-kata untuk merendahkan diri , maksudnya untuk menghormati orang lain.
Contoh : Silakan kalau  ada waktu mampir ke gubuk kami !
                        Terimalah hadiah dariku yang tiada berharga ini !

Sinestesia
Majas yang menggunakan pertukaran nilai indra (panca indra)
Contoh : Kata-kata manis darimu masih ku simpan dalam kalbuku.
            Kenangan pahitku telah kubuang sejauh mata memandang.
Metonemia : majas yang menyebutkan benda dengan menggantikan nama lain ( merek, simbol, dll.)
Contoh : Ayahnya baru saja mebeli “KIJANG” tahun 2006
                        Jika aku lulus dengan nilai bagus ayahku akan membelikanku “Jupiter.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar